Dugaan Ilmuwan, Ada 4 Peradaban Alien yang Mengintai Bumi

Peneliti memperkirakan ada 15.785 peradaban alien secara teoritis dapat tinggal di Bimasakti.

Agung Pratnyawan

Posted: Rabu, 01 Juni 2022 | 11:30 WIB
Ilustrasi UFO. (Pixabay)

Ilustrasi UFO. (Pixabay)

Hitekno.com - Ilmuwan menduga-duga setidaknya ada empat peradaban alien yang mengintai di Bimasakti. Bahkan dugaan mereka bisa saja alien tersebut menyerang Bumi.

Tanpa alasan, dugaan ilmuwan ini berdasarkan analisis mereka pada sejarah manusia.

Dalam penelitian baru yang belum ditinjau rekan sejawat, peneliti mengajukan satu pertanyaan mengenai seberapa besar kemungkinan manusia, suatu hari nanti dapat menghubungi peradaban alien yang bermusuhan yang mampu menyerang Bumi.

Baca Juga: Militer AS Siapkan Sistem Tenaga Nuklir di Luar Angkasa, Secara Masuk Tahap Uji Coba

Untuk menjawab ini, Alberto Caballero dari Universitas Vigo di Spanyol melakukan analisis kembali mengenai sejarah manusia.

"Makalah ini mencoba untuk memberikan perkiraan prevalensi peradaban luar angkasa yang bermusuhan melalui ekstrapolasi kemungkinan bahwa peradaban manusia akan diserang atau menyerang planet ekstrasurya yang berpenghuni," tulis Caballero, dikutip dari Live Science, Rabu (1/6/2022).

Caballero pertama-tama menghitung jumlah negara yang menginvasi negara lain antara 1915 dan 2022. Dia menemukan bahwa total 51 dari 195 negara di dunia telah meluncurkan semacam invasi selama periode itu.

Baca Juga: Ditemukan Batu Luar Angkasa Misterius, Diduga Berasal dari Supernova Langka

Setelahnya, Caballero menimbang probabilitas setiap negara untuk meluncurkan invasi berdasarkan persentase negara tersebut dari pengeluaran militer global.

Ilustrasi UFO. (Pixabay)
Ilustrasi UFO. (Pixabay)

Dari sana, Caballero menambahkan probabilitas individu masing-masing negara untuk memicu invasi, lalu membagi jumlah tersebut dengan jumlah total negara di Bumi.

Hasilnya, ia menggambarnya sebagai probabilitas invasi manusia saat ini dari peradaban luar Bumi.

Baca Juga: Berbekal Teleskop Luar Angkasa Baru, China Berburu Planet Mirip Bumi

Menurut model ini, peluang manusia saat ini menyerang planet lain yang berpenghuni adalah 0,028 persen.

Namun, kemungkinan itu mengacu pada keadaan peradaban manusia saat ini dan manusia belum mampu melakukan perjalanan antarbintang.

Berdasarkan perhitungan menggunakan skala Kardashev, jika tingkat kemajuan teknologi saat ini bertahan, maka perjalanan antarbintang tidak akan mungkin terjadi selama 259 tahun lagi.

Baca Juga: Tak Hanya Dipegang Elon Musk, Permen Kopiko Sudah Pernah Sampai Luar Angkasa

Dengan asumsi frekuensi invasi manusia terus menurun selama periode tersebut pada tingkat yang sama dengan penurunan invasi selama 50 tahun terakhir, maka manusia memiliki probabilitas 0,0014 persen untuk menyerang planet lain.

Untuk perhitungan terakhirnya, Caballero menggunakan studi pada 2012 di mana para peneliti memperkirakan bahwa sebanyak 15.785 peradaban alien secara teoritis dapat tinggal di Bimasakti.

Ilustrasi galaksi dan alam semesta. (Pixabay/ Gerd Altmann)
Ilustrasi galaksi dan alam semesta. (Pixabay/ Gerd Altmann)

Caballero menyimpulkan bahwa kurang dari satu peradaban Tipe 1 akan memusuhi manusia yang melakukan kontak.

Namun, jumlah peradaban alien dapat meningkat menjadi empat jika memperhitungkan peradaban yang belum mampu melakukan perjalanan antarbintang.

Meski begitu, kemungkinan manusia dapat mengontak salah satu peradaban alien saat ini dan diserang sangat kecil.

Menurut Caballero, kemungkinan invasi luar angkasa oleh peradaban alien sekitar dua kali lipat lebih rendah daripada kemungkinan tabrakan asteroid pembunuh planet.

Itulah dugaan ilmuwan yang memperkirakan ada empat peradaban alien yang mengintai Bimasakti bahkan Bumi. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).

Berita Terkait
Berita Terkini

Menyambut tahun 2025, terdapat beberapa kunci tren yang diprediksi akan terus membentuk masa depan biometrik di pasar In...

sains | 15:42 WIB

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB