Belum Lama Diluncurkan, Teleskop Antariksa James Webb Malah Ditabrak Batu Luar Angkasa

Bagaimana dampak tabrakan batu luar angkasa pada teleskop James Webb ini?

Agung Pratnyawan

Posted: Rabu, 15 Juni 2022 | 19:27 WIB
James Webb Space Telescope. (NASA)

James Webb Space Telescope. (NASA)

Hitekno.com - Teleskop antariksa James Webb (JWST) milik NASA, baru saja diluncurkan dan memulai tugasnya. Namun siapa sangka malah ditabrak batu luar angkasa.

Padahal teleskop James Webb ini diluncurkan NASA sebagai penerus teleskop antariksa Hubble yang mulai memasuki masa senjanya.

Menurut pernyataan NASA, salah satu cermin besar teleskop terkena mikrometeorid berukuran lebih besar, dari yang diperkirakan dan lebih besar dari yang dapat diuji oleh para insinyur NASA di Bumi.

Baca Juga: Berbekal Teleskop Luar Angkasa Baru, China Berburu Planet Mirip Bumi

Meskipun penilaian terhadap efek tabrakan masih berlanjut, tetapi JWST tampaknya beroperasi cukup baik.

"Tabrakan yang terjadi antara 23 dan 25 Mei itu memang memiliki efek yang sedikit terdeteksi dalam data," kata NASA dalam pengumumannya, seperti dikutip dari Independent,  Selasa (14/6/2022).

NASA menambahkan bahwa teleskop memang telah dirancang untuk menahan dampak seperti itu, bahkan jika potongan batu antariksa lebih besar dari yang diperkirakan.

Baca Juga: Teleskop Hubble Deteksi Uap Air di Bulan Jupiter, Ada Kehidupan?

Selama proses pengembangan, para peneliti menggunakan campuran simulasi dan dampak aktual pada cermin untuk melihat bagaimana teleskop akan mampu menahan benturan batu luar angkasa, dengan kecepatan yang sangat cepat.

James Webb Space Telescope. (NASA)
James Webb Space Telescope. (NASA)

"Kami tahu bahwa JWST harus menghadapi lingkungan luar angkasa, yang meliputi sinar ultraviolet yang keras dan partikel bermuatan dari Matahari, sinar kosmik di galaksi, hingga serangan mikrometeoroid sesekali di dalam tata surya kita," ucap Paul Geithner, wakil manajer proyek JWST di Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard NASA.

Namun, mengingat JWST merupakan misi bertahun-tahun, para ahli telah merancang JWST sedemikian rupa.

Baca Juga: Sempat Ditunda, Penerus Teleskop Luar Angkasa Hubble Siap Dikirim

Teleskop tersebut dilaporkan mampu menangani tabrakan apa pun dengan menggerakkan cerminnya untuk memperbaiki masalah tertentu.

Akibat tabrakan ini, cermin tersebut sudah dipindahkan dan penyesuaian lebih lanjut masih diperlukan.

Teleskop juga dapat bergerak di luar angkasa, sehingga para insinyur dapat memindahkan bagian-bagiannya yang lebih sensitif sebelum tertabrak benda asing.

Baca Juga: Menurut Ilmuwan, NASA Tak Akan Bisa Memperbaiki Teleskop Hubble

Tetapi seiring waktu, JWST pasti akan dihantam oleh lebih banyak benda padat di luar angkasa, sehingga menurunkan kinerjanya.

Hal itu tidak dapat dihindari dan NASA berharap bahwa kinerja teleskop cukup tinggi sehingga dengan masalah seperti itu, akan dapat melanjutkan misi dalam tahun-tahun mendatang.

NASA mencatat sejak JWST diluncurkan pada Desember 2021, teleskop tersebut telah tertabrak empat mikrometeorid berukuran kecil dan serangan ini lebih besar dari perkiraan para ahli.

Tim ilmuwan akan menggunakan data penerbangan ini untuk memperbarui analisis kinerja dari waktu ke waktu serta mengembangkan pendekatan operasional untuk memastikan pemaksimalan kinerja pencitraan JWST.

Itulah laporan terkini dari teleskop antariksa James Webb milik NASA yang terabrak batu luar angkasa. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).

Berita Terkait
Berita Terkini

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB