Hitekno.com - Sampel batuan Mars yang didapatkan NASA menunjukkan tanda-tanda bahan utama kehidupan seperti yang ada di Bumi.
Diwartakan Suara.com, sample batuan Mars tersebut diambil oleh robot Curiosity milik NASA di planet merah tersebut.
Robot penjelajah Curiosity sebelumnya mengebor sampel dari Kawah Gale, situs danau kuno di Mars.
Baca Juga: Bersiap Ambil Sampel Mars, China Sukses Lampaui NASA dan ESA
Dengan menggunakan sampel ini, para ilmuwan untuk pertama kalinya dapat mengukur jumlah total karbon organik di batuan Mars.
Karbon organik merupakan prasyarat untuk molekul organik yang dibuat dan digunakan oleh semua bentuk kehidupan yang diketahui.
Namun, karbon organik juga bisa berasal dari sumber tak hidup, seperti meteorit dan letusan gunung berapi.
Baca Juga: NASA Mulai Pelajari Sampel Bulan dari Misi Apollo 17, Setelah 50 Tahun Tersimpan
Penelitian sebelumnya telah mendeteksi karbon organik dalam jumlah yang lebih kecil dalam sampel batuan Mars.
Namun, pengukuran baru ini memberikan wawasan tentang jumlah total karbon dalam senyawa organik.
"Total karbon organik adalah salah satu dari beberapa pengukuran yang membantu kami memahami berapa banyak bahan yang tersedia sebagai bahan baku untuk kimia prebiotik dan kemungkinan biologi," kata Jennifer Stern, penulis utama studi dan ilmuwan di Goddard Space Flight Center NASA.
Baca Juga: Sampel Debu Bulan Bakal Dilelang Rp 11,4 Miliar, Hasil dari Misi Apollo 11
Dilansir dari Space.com, Rabu (29/6/2022), para ahli menemukan setidaknya 200 hingga 273 bagian per juta karbon organik.
Ini sebanding atau bahkan lebih dari jumlah yang ditemukan di bebatuan di lokasi kehidupan yang sangat rendah di Bumi, seperti bagian dari Gurun Atacama di Amerika Selatan.
Saat ini, Mars bukanlah lingkungan yang cocok untuk kehidupan, tetapi ada bukti yang menunjukkan bahwa Planet Merah lebih mirip Bumi miliaran tahun lalu, dengan atmosfer yang lebih tebal dan air cair di permukaannya.
Baca Juga: Setelah 50 Tahun, Akhirnya NASA Buka Sampel Batuan Bulan dari Misi Apollo 17
Sampel Mars dikumpulkan dari batuan berusia 3,5 miliar tahun di formasi Teluk Yellowknife di Kawah Gale.
Para ilmuwan menduga bahwa sedimen itu terbentuk melalui pelapukan fisik dan kimia batuan vulkanik sebelum mengendap ke dasar danau.
Curiosity menganalisis sampel menggunakan instrumen Analisis Sampel di Mars (SAM), yang menggunakan oksigen dan panas tinggi untuk mengubah karbon organik dalam sampel menjadi karbon dioksida.
Dari jumlah karbon dioksida yang dihasilkan, instrumen menghitung berapa banyak karbon organik dalam sampel asli dan memberi tahu rasio isotop yang tepat. Ini membantu para ilmuwan memahami sumber karbon.
Selain karbon organik, para peneliti mengidentifikasi tanda-tanda lain yang menunjukkan bahwa Kawah Gale mungkin pernah mendukung kehidupan.
Termasuk keberadaan sumber energi kimia dan senyawa kimia seperti oksigen, nitrogen, dan belerang serta keasaman yang rendah.
Itulah temuan bahan utama kehidupan dari sampel batuan Mars yang didapatkan robot penjelajah NASA. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).