Meski Instrumen Perseverance Rusak, NASA tetap Optimistis Lanjutkan Misi di Mars

Kenapa instrumen Perseverance ini bisa sampai rusak di Mars?

Agung Pratnyawan

Posted: Selasa, 05 Juli 2022 | 10:39 WIB
Robot Perseverance. (NASA)

Robot Perseverance. (NASA)

Hitekno.com - Menurut laporan terbaru, robot penjelajah baru milik NASA di Mars, Perseverance, mengalami kerusakan pada instumennya. Kerusakan ini disebabkan oleh batuan kerikil.

Meski mengalami kerusakan instrumen, NASA percaya diri untuk melanjutkan misi penjelajahan Mars dengan robot Perseverance tersebut.

Perseverance mendarat di Mars pada Februari 2021 dengan membawa beberapa instrumen, seperti stasiun cuaca yang dijuluki Mars Environmental Dynamics Analyzer (MEDA).

Baca Juga: Tak Terduga, Perseverance Temukan Sampah ini di Mars

Instrumen itu mencakup dua sensor angin yang mengukur kecepatan dan arah, di antara beberapa sensor lain yang menyediakan metrik cuaca seperti kelembaban, radiasi, dan suhu udara.

Kerikil yang terbawa oleh hembusan angin kuat di Mars baru-baru ini merusak salah satu sensor angin tersebut, tetapi MEDA masih dapat melacak angin di Kawah Jezero, meskipun dengan sensitivitas yang menurun.

"Saat ini, sensor berkurang kemampuannya tetapi masih memberikan besaran kecepatan dan arah," kata Rodriguez Manfredi, ilmuwan di Pusat Astrobiologi Spanyol, dikutip dari Space.com, Senin (4/7/2022).

Baca Juga: Robot Perseverance Nasa Rekam Penampakan Gerhana Matahari di Mars

Menurutlnya, seluruh tim misi sedang menyetel ulang prosedur pengambilan untuk mendapatkan lebih banyak akurasi dari pembacaan detektor yang tidak rusak.

Robot Perseverance. (NASA)
Robot Perseverance. (NASA)

Dua sensor angin seukuran penggaris di Perseverance dikelilingi oleh enam detektor yang berfungsi untuk memberikan pembacaan yang akurat dari segala arah.

Masing-masing dari dua sensor angin utama terpasang pada bagian robot yang dapat dibuka, untuk memindahkan sensor menjauh dari rover saat melaju karena Perseverance sendiri memang mempengaruhi arus angin dengan pergerakannya.

Baca Juga: NASA Cari Tanda-tanda Kehidupan Kuno di Mars, Andalkan Perseverance

Sama seperti semua instrumen di Perseverance, sensor angin dirancang dengan mempertimbangkan redundansi dan perlindungan. Tetapi, tentu ada batasan untuk semua teknologi.

Batasan untuk instrumen seperti MEDA lebih menantang karena sensor harus terpapar pada kondisi lingkungan untuk merekam parameter angin.

Namun, saat angin yang lebih kuat dari yang diperkirakan mengangkat kerikil, kombinasi tersebut mengakibatkan kerusakan pada elemen detektor.

Baca Juga: Robot Penjelajah Mars Perseverance Juga Dibekali Prosesor iMac 1998

Para ilmuwan mengaku bahwa prediksi ataupun pengalaman yang dimiliki dari misi sebelumnya tidak meramalkan angin kencang seperti itu.

Selain mengukur angin, cuaca, dan komposisi batuan, Perseverance juga harus mengambil sampel Mars yang akan dikembalikan ke Bumi pada sekitar 2030.

Itulah laporan terkini dari kondisi robot penjelajah NASA di Mars, Perseverance, yang menglami kendala rusaknya instrumen. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).

Berita Terkait
Berita Terkini

Menyambut tahun 2025, terdapat beberapa kunci tren yang diprediksi akan terus membentuk masa depan biometrik di pasar In...

sains | 15:42 WIB

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB