Ditemukan Fosil Spesies Dinosaurus Baru, Kecil Seukuran Kucing Rumahan

Jakapil kaniukura, spesies dinosaurus baru berukuran kucing rumahan.

Agung Pratnyawan

Posted: Rabu, 17 Agustus 2022 | 13:18 WIB
Jakapil kaniukura. [Sci.news / Mauricio Álvarez / Gabriel Díaz Yanten]

Jakapil kaniukura. [Sci.news / Mauricio Álvarez / Gabriel Díaz Yanten]

Hitekno.com - Para ilmuwan telah menemukan fosil dinosaurus kecil seukuran kucing rumahan saja. Dilaporkan kalau fosil tersebut merupakan spesies dinosaurus baru yang ditemukan.

Diwartakan Suara.com, ilmuwan menyebut fosil dinosaurus kecil dan berduri ini ditemukan di Amerika Selatan yang sebelumnya tidak diketahui sains.

Penemuan fosil  ini mewakili seluruh garis keturunan dinosaurus lapis baja.

Baca Juga: Ditemukan Fosil Kanguru Raksasa, Berusia 42 Ribu Tahun

Disebut Jakapil kaniukura, spesies yang baru ditemukan ini terlihat seperti kerabat primitif dinosaurus lapis baja seperti Ankylosaurus atau Stegosaurus.

Dia berasal dari Periode Kapur, era terakhir dinosaurus yang hidup sekitar 97 juta hingga 94 juta tahun lalu.

"Dengan kata lain, seluruh garis keturunan dinosaurus lapis baja tinggal di belahan Bumi selatan tapi sama sekali tidak terdeteksi sampai sekarang," kata Facundo J. Riguetti, ahli paleontologi di Yayasan Sejarah Alam Félix de Azara, Argentina, dilansir dari Live Science, Senin (15/8/2022).

Baca Juga: Ditemukan Fosil Reptil Terbang Terbesar di Dunia

Menariknya, Jakapil kaniukura memiliki berat yang sama seperti kucing rumahan dan memiliki deretan duri pelindung, membentang dari leher hingga ekornya.

Dinosaurus ini dapat tumbuh hingga sekitar 1,5 meter dan merupakan pemakan tumbuhan karena memiliki gigi berbentuk daun yang mirip dengan Stegosaurus.

Jakapil kaniukura. [Sci.news / Riguetti et al., doi: 10.1038/s41598-022-15535-6.]
Jakapil kaniukura. [Sci.news / Riguetti et al., doi: 10.1038/s41598-022-15535-6.]

Para ahli paleontologi menemukan sebagian kerangka Jakapil kaniukura sub-dewasa di Provinsi Rio Negro, Patagonia utara.

Baca Juga: Ditemukan Fosil Naga Laut Raksasa Berusia 180 Juta Tahun, Ini Penampakannya

Dinosaurus tersebut kemungkinan berjalan tegak dan memiliki paruh pendek yang mampu menggigit dengan kuat.

Tim ahli juga melaporkan hewan itu bisa memakan vegetasi kayu yang keras.

Dinosaurus baru ini bergabung dengan Stegosaurus, Ankylosaurus, dan dinosaurus lapis besi lainnya dalam kelompok yang disebut Thyreophora.

Baca Juga: Ditemukan Fosil Berusia 125 Tahun, Diduga Simpan DNA Dinosaurus

Sebagian besar Thyreophora diketahui berasal dari belahan Bumi utara dan fosil dari kelompok ini kebanyakan ditemukan di Periode Jurassic sekitar 201 juta hingga 163 juta tahun lalu.

Penemuan Jakapil kaniukura menunjukkan bahwa Thyreophora awal memiliki penyebaran geografis yang jauh lebih luas daripada yang diperkirakan sebelumnya.

Menariknya, garis keturunan kuno Thyreophora ini bertahan sampai Periode Kapur Akhir di Amerika Selatan.

Nama Jakapil sendiri memiliki arti "pembawa perisa" dalam bahasa asli Puelchean atau utara Tehuelchean Argentina.

Jakapil kaniukura. [Nature.com]
Jakapil kaniukura. [Nature.com]

Sementara itu, Kaniukura berasal dari bahasa asli Mapudungun yang berarti "puncak" dan "batu".

Seorang paleoartist dari Chili dan mahasiswa paleontologi Gabriel Díaz Yantén telah menbuat model Jakapil kaniukura ketika masih hidup menggunakan simulasi komputer.

Itulah penemuan fosil dinosaurus kecil seukuran kucing rumahan yang diperkirakan berusaia puluhan juta tahun silam. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).

Berita Terkait
Berita Terkini

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB