Terparah Sepanjang Sejarah, Ini Sejarah Bencana Nuklir Chernobyl yang Perlu Kamu Tahu

Bencana nuklir Chernobyl disebabkan oleh ledakan di reaktor, begini rinciannya.

Cesar Uji Tawakal

Posted: Rabu, 14 September 2022 | 16:00 WIB
Ilustrasi Chernobyl. (pixabay/Armort1939)

Ilustrasi Chernobyl. (pixabay/Armort1939)

Hitekno.com - Bencana nuklir Chernobyl masih asing bagi sebagian orang. Bencana nuklir Chernobyl menjadi salah satu peristiwa kecelakaan nuklir terparah dalam sejarah.

Bahkan, peristiwa ini memiliki dampak yang cukup besar seperti peristiwa ledakan bom atom yang terjadi di Hiroshima dan Nagasaki.

Bencana nuklir Chernobyl adalah peristiwa kecelakaan nuklir yang terjadi pada tanggal 26 April 1986 pukul 01.23 pagi waktu setempat di lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl, Ukraina.

Baca Juga: Mulai Raih Poin, Pemain RBL Mengaku Siap Berjuang Keras ke Playoff MPL S10

Pada saat itu, Ukraina masih menjadi salah satu republik yang berada di bawah Union of Soviet Socialist Republics (USSR) atau Uni Soviet.

Bencana nuklir Chernobyl disebabkan oleh ledakan di reaktor unit 4. Saat itu, teknisi di reaktor nomor empat mencoba bereksperimen.

Mereka mencoba mematikan sistem pengaturan daya reaktor dan sistem keselamatan darurat. Pada pukul 1.23 dini hari pada 26 April terjadi reaksi berantai di inti reaktor menjadi tidak terkendali.

Baca Juga: Twitter Gulirkan Fitur Podcast Baru, tetapi Cuma Bisa Dipakai oleh Pengguna Premium

Setelah itu, terjadi lonjakan energi secara tiba-tiba dan tak diduga. Beberapa ledakan memicu api besar dan meledakkan baja berat dan tutup beton reaktor.

Para teknisi mencoba mematikannya secara darurat, namun terjadi lonjakan daya sangat tinggi yang menyebabkan tangki reaktor pecah diikuti serangkaian ledakan.

Kejadian ini melepaskan moderator neutron grafit dari reaktor ke udara lalu terjadi kebakaran selama sepekan penuh. Kebakaran melepaskan debu radioaktif ke atmosfer hingga ke wilayah Pripyat.

Baca Juga: Di Puncak Klasemen, Oura Sebut ONIC Jadi Tim Paling OP di MPL Season 10

Dampak Bencana Nuklir Chernobyl

Ilustrasi Chernobyl. (pixabay/Studio Click)
Ilustrasi Chernobyl. (pixabay/Studio Click)

Pada 27 April 1986, 49.000 penduduk Pripyat beserta hewan mereka mulai dievakuasi dan Uni Soviet mencoba menutup-nutupi kecelakaan tersebut.

Namun, pada 28 April 1986 stasiun pemantau Swedia melaporkan tingginya tingkat radioaktivitas yang dibawa angin dan mendesak penjelasan. Hal ini membuat Pemerintah Uni Soviet mengakui telah terjadi kecelakaan di Chernobyl.

Akibat debu yang terus menerus muncul, zona evakuasi diperbesar dari 10 menjadi 30 km sekitar seminggu setelah insiden, mengakibatkan 68.000 penduduk lagi harus dievakuasi.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun HiTekno.com, tercatat bahwa total ada sekitar 135.000 orang pengungsi "jangka panjang". Jumlah ini naik hampir 3 kali lipat menjadi 350.000 orang pada 1986-2000.

Akibatnya bencana ini sekitar 7 sampai 10 ton bahan bakar nuklir terlepas ke atmosfer dan sebanyak 28 orang tewas secara langsung.

Diperkirakan bahwa lebih dari 90.000 mil persegi tanah sangat terkontaminasi dirasakan di Ukraina, Belarusia dan Rusia. Peneliti kesulitan mencari data tentang jumlah orang yang meninggal dunia akibat pelepasan radioaktif.

Efek radiasi pun meluas hingga negara sekitar Ukraina. Pada 2005, dilaporkan 7.000 kanker tiroid tercatat di Ukraina, Belarusia, dan Rusia.

Ketiga negara ini adalah negara-negara yang paling dekat dengan Chernobyl. Itulah sejarah singkat bencana nuklir Chernobyl yang bisa menambah pengetahuan kamu. Semoga bermanfaat.

Kontributor: Pasha Aiga Wilkins
Berita Terkait
Berita Terkini

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB