Hitekno.com - Pada tahun 2004 lalu, sekelompok kontraktor di sebuah proyek yang berada di Norwich, Inggris menemukan 17 kerangka anak-anak. Penemuan ini langsung saja menggemparkan publik dan para peneliti.
Setelah beberapa tahun berlalu, akhirnya para arkeolog mengungkap penyebab kematian 17 kerangka anak-anak ini. Penyebabnya ini diketahui usai melewati proses penelitian yang mendalam.
Dilansir dari Live Science, arkeolog menduga jika 17 kerangka ini diduga adalah anak-anak yang berasal dari Kaum Yahudi yang menjadi korban pembantaian sadis yang dilakukan kurang lebih 800 tahun yang lalu.
Baca Juga: Fakta Menarik Joy Boy Bukan Joyoboyo, Penemu Harta Karun One Piece?
Analisa genetik yang dilakukan ini mengungkap bahwa 17 kerangka tersebut didominasi 11 anak-anak dan 6 orang dewasa. Mereka diduga adalah berasal dari kaum Yahudi Ashkenazi yang diketahui membangun komunitas di Jerman dan Prancis pada awal abad pertengahan.
Mark Thomas selaku profesor genetika evolusi manusia menyebut bahwa analisa genetik yang dilakukan ini membuat para arkeolog begitu yakin jika 17 kerangka ini berasal dari kaum Yahudi Ashkenazi.
Usai menemukan tulang pertama di tahun 2004, pencarian lebih lanjut lalu dilakukan. Total kemudian para arkeolog menemukan sisa tulang lainnya yang dikumpulkan dalam sumur usai diduga melakukan proses pembantaian.
Baca Juga: 4 Link Nonton One Piece Gratis dan Legal, Simak di Sini!
Sebelum dilakukan penelitian lebih lanjut, para arkeolog menduga jika 17 kerangka yang ditemukan ini adalah korban wabah penyakit atau kelaparan massal yang terjadi di abad 11 atau 12 lalu.
Melewati proses penelitian, arkeolog juga menduga jika 17 kerangkat ini kemungkinan adalah korban pembantaian orang Yahudi di Norwich yang terjadi di tahun 1190 lalu oleh tentara salib. Hal ini sempat dijelaskan dalam penulis sejarah di masa itu yaitu Ralph de Diceto.
Meskipun diduga menjadi korban pembantaian sadis kaum Yahudi di zamannya, tidak diketahui dengan pasti mengenai penyiksaan apa yang dilakukan hingga 17 kerangka ini tewas.
Baca Juga: Sempat Diblokir, Kenali Apa Itu Paypal dan Begini Cara Pakainya di Indonesia