Proses Terjadinya Hujan Asam, Ini Fakta yang Perlu Kamu Tahu

Bikin penasaran, begini proses terjadinya hujan asam.

Cesar Uji Tawakal

Posted: Jum'at, 16 September 2022 | 18:45 WIB
Ilustrasi awan. (Pixabay)

Ilustrasi awan. (Pixabay)

Hitekno.com - Hujan asam merupakan salah satu jenis hujan yang dikategorikan dari jenis hujan berdasarkan bentuknya. Proses terjadinya hujan asam ini disebabkan oleh beberapa faktor yang mengubah tingkat pH cairan hujan tersebut.

Hujan merupakan salah satu dari fenomena alam turun nya cairan dari langit ke bumi. Hujan memiliki manfaat yang cukup banyak untuk makhluk hidup dibumi.

Manfaat hujan bagi makhluk hidup di antaranya adalah sebagai persediaan air, dapat menyuburkan tanaman, pengairan untuk bercocok tanam para petani, dan lain sebagainya.

Baca Juga: Bicara Rencana Pensiun, BTR Zuxxy: Kalau Gue Pensi, Tencent Nggak Dapat Duit

Disebut sebagai hujan asam dikarenakan hujan ini memiliki tingkat keasaman atau pH di bawah normal, yaitu 5,6. Hujan di Indonesia secara normal memiliki pH (tingkat keasaman) sekitar 6.

Penurunan pH cairan hujan ini disebabkan adanya kandungan karbondioksida yang larut dengan air hujan dan memiliki bentuk sebagai asam lemah.

Ilustrasi hujan, (Pixabay/Horacio30)
Ilustrasi hujan, (Pixabay/Horacio30)

Ada beberapa faktor yang menyebabkan hujan menjadi hujan asam selain karbondioksida, berikut adalah daftarnya:

Baca Juga: Cheat GTA San Andreas PS3 Lengkap, Simak di Sini

1. Kombinasi Karbon Dioksida dan Karbon Monoksida

Karbondioksida maupun karbon monoksida merupakan jenis gas yang dihasilkan dari proses pembakaran yang bertemu dengan uap air.

Salah satu contohnya adalah asap dari knalpot motor ataupun mobil yang merupakan hasil pembakaran.

Baca Juga: Bawa Tampilan Berbeda, Samsung Galaxy S23 Pakai Bezel yang Lebih Tebal?

Kombinasi dari kedua gas ini menghasilkan asam karbonat yang merupakan asam dengan kategori asam lemah.

2. Hidrogen Sulfida

Sulfur Dioksida yang memiliki rumus H2S ini jika bertemu dengan uap air maka kombinasi ini akan menjadi asam sulfat.

Asam sulfat atau H2SO4 yang dihasilkan tadi tergolong kedalam jenis asam yang kuat, sehingga cukup berbahaya jika terkena kulit manusia.

Proses terjadinya hujan asam memiliki beberapa proses sebelum benar-benar terjadi. Aktivitas manusia di bumi juga dapat menjadi penyebab turunnya hujan asam karena menghasilkan karbon dioksida, karbon monoksida, hidrogen sulfur dan sulfur dioksida dalam kegiatannya.

Setelah dihasilkannya gas tersebut, terjadi penguapan air di bumi yang disebabkan sinar matahari dan kemudian menghasilkan uap air yang banyak di awan.

Uap air yang menjadi awan ini kemudian bertemu dengan gas penyebab hujan asam yang dihasilkan oleh aktivitas manusia tersebut.

Awan yang sudah menampung cukup banyak uap air dan gas penyebab hujan asam tadi yang telah bercampur akan mengalami kejenuhan.

Setelah sampai di titik jenuhnya, maka awan tersebut akan menurunkan rintik hujan asam.

Terjadinya pertemuan uap air dengan karbondioksida ataupun karbon monoksida di awan akan menghasilkan hujan asam yang bersifat lemah.

Sedangkan pertemuan hidrogen oksida dan sulfur dioksida dengan uap air di awan akan menghasilkan hujan asam yang sifatnya kuat dan cukup berbahaya.

Nah, itulah proses terjadinya hujan asam yang perlu kamu ketahui. Untuk itu hindarilah penggunaan bahan bahan berbahaya dalam kegiatan sehari-hari kamu ya, agar tidak menghasilkan gas penyebab hujan asam.

Kontributor: Jeffry francisco
Berita Terkait
Berita Terkini

Menyambut tahun 2025, terdapat beberapa kunci tren yang diprediksi akan terus membentuk masa depan biometrik di pasar In...

sains | 15:42 WIB

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB