Canggih, Peneliti Kembangkan Masker yang Bisa Deteksi Virus

Peneliti merancang masker khusus yang bisa mendeteksi adanya virus di udara.

Cesar Uji Tawakal

Posted: Jum'at, 23 September 2022 | 18:45 WIB
Ilustrasi masker. (Pixabay/leo2014 )

Ilustrasi masker. (Pixabay/leo2014 )

Hitekno.com - Masker pendeteksi virus rupanya bukan cuma imajinasi belaka. Belum lama ini tim peneliti berhasil merancang maskeryang dilengkapi dengan piranti elektronik khusus dapat mendeteksi SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan COVID-19, dan virus jenis lain di udara dalam waktu 10 menit setelah terpapar.

Dilansir dari Science News, kehadiran masker ini diprakarsai peneliti material Yin Fang dan rekan-rekannya. Hasil penelitian ini dilaporkan pada 19 September di Matter.

"Ringannya dan daya pakai masker wajah ini memungkinkan pengguna untuk memakainya kapan saja, di mana saja," kata Fang, dari Universitas Tongji di Shanghai.

Baca Juga: Lihat Foto Rossa Tahun 1991, Wajah Imut dan Awet Muda Bikin Netizen Gemas

"Ini diharapkan berfungsi sebagai sistem peringatan dini untuk mencegah wabah besar penyakit menular pernapasan."

Virus di udara dapat menumpang di antara inang di tetesan udara yang dihirup dan dihembuskan orang.

Ilustrasi masker dan obat. (Pixabay)
Ilustrasi masker dan obat. (Pixabay)

Orang yang terinfeksi penyakit pernapasan dapat mengeluarkan ribuan tetesan yang mengandung virus dengan berbicara, batuk, dan bersin.

Baca Juga: Muncul di Google Play Console, Redmi Note 11 Pro (2023) Pakai Chipset Kencang dari Qualcomm

Bahkan mereka yang tidak memiliki tanda-tanda sakit kadang-kadang dapat menularkan virus-virus ini.

Bahkan orang yang terinfeksi SARS-CoV-2 dapat mulai menginfeksi orang lain setidaknya dua hingga tiga hari sebelum menunjukkan gejala.

Fang dan rekan-rekannya merancang sensor khusus yang bereaksi terhadap keberadaan protein virus tertentu di udara dan menempelkannya ke masker wajah.

Baca Juga: Samsung Digugat oleh Pelanggan yang Kecewa, Ketahanan HP Jenis Ini Jadi Sorotan

Tim kemudian memasukkan tetesan berisi protein yang dihasilkan oleh virus yang menyebabkan COVID-19, flu burung atau flu babi ke dalam ruangan dengan masker.

Sensor ini dapat mendeteksi hanya sebagian kecil dari mikroliter protein ini.

Setelah patogen terdeteksi, kombo sensor-masker mengirim sinyal kepada para peneliti yang memberi tahu mereka tentang keberadaan virus.

Pada akhirnya, para peneliti merencanakan deteksi ini untuk bisa dikirim ke ponsel pemakainya atau perangkat lain.

Berita Terkait
Berita Terkini

Menyambut tahun 2025, terdapat beberapa kunci tren yang diprediksi akan terus membentuk masa depan biometrik di pasar In...

sains | 15:42 WIB

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB