Hitekno.com - Apa yang tersimpan di Bulan masih menjadi misteri, banyak hal yang belum terungkap meski sudah berbagai misi ke sana. Paling baru, China mengklaim menemukan sebuah kristal yang memungkinkan untuk menjadi bahan reaktor nuklir.
Misi penjelajahan bulan sudah dilakukan, termasuk misi Apollo pada 1970-an yang mengirimkan manusia ke satelit alami Bumia tersebut.
Namun sejak misi tersebut, manusia belum lagi mengunjungi Bulan selama beberapa dekade ini. Sebagai gantinya digunakan robot penjelajah seperti yang dilakukan China.
Baca Juga: Duh, Reaktor Nuklir Jerman Bocor, Imbasnya Bikin Kelabakan
Menggunakan robot penjelajah yang dirimkan, China telah melakukan penelitian soal permukaan bulan dan material apa yang ada di sana.
Dilansir dari CBR.com, melalui sampel bulan yang dikumpulkan Chang'e e-5 China, Negeri Tirai Bambu itu menemukan sebuah kristal yang mungkin merupakan cara memanfaatkan energi tak terbatas.
Misi ini melakukan kontak dengan permukaan bulan di tahun 2020 kemarin. Sejak saat itu, sekitar empat pon batu Bulan dikumpulkan China dan dibawa ke Bumi.
Baca Juga: Terparah Sepanjang Sejarah, Ini Sejarah Bencana Nuklir Chernobyl yang Perlu Kamu Tahu
Dengan penemuan kristal Bulan baru ini, China dan negara-negara lain mungkin memiliki lebih banyak alasan untuk melakukan perjalanan ke permukaan Bulan.
Salah satu bahan utama yang ditemukan di kristal Bulan adalah helium-3, yang diyakini para ilmuwan bisa menjadi sumber bahan bakar yang stabil untuk reaktor fusi nuklir.
Bahan ini sangat langka di Bumi menurut Vice. Tapi, tampaknya bahan tersebut begitu mudah ditemukan di Bulan.
Baca Juga: Sejarah Nuklir Indonesia, Lengkap Beserta Lokasi Reaktor
Dengan kristal tersebut, manusia bisa membuat reaktor fusi nuklir lebih layak untuk pembangkit listrik di masa depan.
Namun, masih ada masalah pengiriman kristal Bulan ke Bumi, terutama dalam jumlah yang dibutuhkan untuk bahan bakar reaktor fusi.
Tapi, jika terbukti tersedia secara terbuka seperti yang diyakini para ilmuwan, kita mungkin melihat beberapa terobosan dalam fusi nuklir di masa depan.
Baca Juga: Efek Perang, Reaktor Nuklir Ukraina Terancam Bahaya, PBB Ikut Khawatir
Ini akan memungkinkan kita berhenti memanfaatkan bahan bakar fosil yang berbahaya, yang selanjutnya membantu masalah perubahan iklim yang sedang berlangsung.
Itulah temuan kristal di Bulan yang menurut China bisa dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan reaktor nuklir. (SelebTek)