Rusia Temukan Terobosan di Bidang Nuklir, Amerika Ketar-ketir?

Rusia temukan bahan bakar baru nuklir, ini efeknya.

Cesar Uji Tawakal

Posted: Senin, 26 September 2022 | 18:00 WIB
Ilustrasi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir atau PLTN. (Pixabay)

Ilustrasi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir atau PLTN. (Pixabay)

Hitekno.com - Amerika Serikat dan sejumlah negara di Eropa kini sedang mengalami krisis energi. Namun, hal sebaliknya malah terjadi pada Rusia.

Dilansir dari Sputnik News, Negeri Beruang Merah tersebut baru-baru ini menemukan terobosan baru terkait pengembangan nuklir.

Penggunaan bahan bakar baru ini diharapkan dapat secara drastis meningkatkan basis bahan bakar sektor pembangkit listrik tenaga nuklir dan semakin meminimalkan limbah radioaktif.

Baca Juga: Fitur Andalan Kamera Realme 9, Tak Sekadar Resolusi Tinggi

Pada 22 September, Unit 4 Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Beloyarsk di Rusia mencapai kapasitas 100 persen untuk pertama kalinya.

Menurut portal web Atom Energy, seluruh zona aktif reaktor pemulia cepat BN-800 di Unit 4 telah sepenuhnya dialihkan ke bahan bakar oksida campuran (atau disingkat bahan bakar MOX) yang terbuat dari plutonium dioksida.

Bahan ini terbuat dari batang bahan bakar yang diproses ulang yang digunakan dalam reaktor air bertekanan VVER standar, dan uranium oksida yang habis yang terbuat dari produk sampingan yang diproses ulang dari proses pengayaan uranium.

Baca Juga: Ketemuan dengan User Aplikasi Dating, Penyuka Sesama Jenis Ini Malah Berakhir Jadi Santapan Kanibal

Ilustrasi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir atau PLTN. (Pixabay)
Ilustrasi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir atau PLTN. (Pixabay)

Penggunaan bahan bakar MOX pada dasarnya membawa seluruh industri nuklir Rusia selangkah lebih dekat ke "platform teknologi baru berdasarkan siklus bahan bakar nuklir tertutup," secara drastis meningkatkan basis bahan bakar sektor pembangkit listrik tenaga nuklir dan semakin meminimalkan limbah radioaktif.

Ivan Sidorov, direktur Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Beloyarsk, telah menjelaskan bahwa, sesuai perjanjian lisensi, reaktor di Unit 4 harus menghabiskan 300 jam bekerja pada kapasitas 85 persen setelah bahan bakar baru dimuat, dan bahwa tidak ada yang luar biasa terjadi selama waktu itu.

Oleh karena itu, Sidorov menyatakan, bahan bakar MOX "inovatif" bekerja sebagaimana dimaksud dan reaktor sekarang dapat menghasilkan listrik dan panas dengan andal, aman, dan berkapasitas penuh.

Baca Juga: Huawei Nova 10 SE Usung Kamera 108 MP dan Fast Charging Ngebut

Berita Terkait
Berita Terkini

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB