Jantung Tercabik-cabik, 76 Kerangka Anak-anak Korban Ritual Mengerikan Ditemukan di Peru

76 kerangka anak-anak ini adalah jumlah yang cukup besar jika ditambahkan dengan ratusan korban lainnya yang sebelumnya ditemukan.

Amelia Prisilia

Posted: Sabtu, 08 Oktober 2022 | 19:43 WIB
76 kerangka anak-anak korban ritual mengerikan. (Huanchaco Archaeological Program via Live Science)

76 kerangka anak-anak korban ritual mengerikan. (Huanchaco Archaeological Program via Live Science)

Hitekno.com - Penggalian di Peru berhasil menemukan kerangka 76 anak dengan kondisi hati yang menghilang. Arkeolog percaya bahwa hal ini hanya permulaan dari lebih banyak penemuan lain nantinya.

Saat ditemukan, kerangka anak-anak ini berada dalam kondisi yang membuat bergidik ngeri. Pasalnya, bagian jantung kerangka tersebut menghilang. Penelitian ini dipimpin oleh asisten profesor antropologi Universitas Florida.

Melansir dari Live Science, para peneliti menemukan potongan bersih yang melintang di tulang dada anak-anak ini. Kemungkinan, bagian tulang rusuk ini dibuka untuk kemudian diambil bagian jantungnya.

Baca Juga: Beda Total, Perbandingan Tangan Pasangan Ini Bikin Salut, Netizen: Gapapa Mbak, Pacarnya Ganteng dan Pekerja Keras

Anak-anak ini dikubur dalam posisi memanjang dengan kaki yang mengarah ke timur dengan gundukan buatan. Gundukan ini membuat para peneliti menduga bahwa anak-anak tersebut adalah korban ritual mengerikan di masanya.

76 kerangka anak-anak ini adalah jumlah yang cukup besar jika ditambahkan dengan ratusan korban lainnya yang sebelumnya ditemukan di Pampa La Cruz ini. Melihat catatan sejarah, dipercaya bahwa akan ada lebih banyak kerangka anak-anak korban ritual yang akan ditemukan di lokasi tersebut.

76 kerangka anak-anak korban ritual mengerikan. (Huanchaco Archaeological Program via Live Science)
76 kerangka anak-anak korban ritual mengerikan. (Huanchaco Archaeological Program via Live Science)

Para peneliti dibuat bertanya-tanya mengenai alasan pengorbanan anak-anak begitu sering terjadi di masa lalu. Peter Eeckhout sebagai seorang profesor seni dan arkeologi pra-Columbus di Universite Libre de Bruxelles di Belgia menyebut bahwa tidak ada catatan tertulis mengenai hal tersebut.

Baca Juga: RRQ Xin Ragukan Tim Jonathan Liandi di Piala Presiden Esports 2022

Namun, diduga pengorbanan anak-anak dalam ritual mengerikan ini terkait dengan perubahan iklim dan lingkungan yang biasanya mengganggu pertanian di masa itu. Perlu ada penelitian lebih lanjut untuk mengungkap rahasia-rahasia di masa lalu.

Berita Terkait
Berita Terkini

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB