Hitekno.com - Cara menanam padi tidak boleh dilakukan sembarangan untuk membuatnya tumbuh. Selain itu, mengingat biji-bijian ini merupakan makanan pokok orang Indonesia, penting untuk metahui cara budidaya padi yang benar agar mendapatkan hasil panen padi yang melimpah.
Meskipun Indonesia dikenal sebagai negara agraris, produksi beras tampaknya tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara budidaya padi yang benar.
Berbagai kendala dapat dihindari dengan cara budidaya padi yang benar. Misalnya hama, kekurangan air, kekurangan pupuk atau salah pemupukan, dll.
Baca Juga: Kesempatan Transfer Akun PB Garena ke Zepetto Cukup Pakai ID, Hadiahnya Bikin Ngiler
Jadi, bagaimana cara menanam padi agar tumbuh dan menghasilkan banyak?
Melansir dari Suara.com, adapun metode yang benar saat menanam padi yakni sebagai berikut.
1. Metode Tanam Sri
Baca Juga: Jokowi Ucap Selamat Maulid Nabi, Netizen Soroti Bocah Mirip Karakter Anime Ini
Metode tanam Sri ini memiliki keunggulan metode tanam SRI ini yaitu untuk mempercepat 15 hingga 20 hari usia panen. Selain itu, metode ini juga meningkatkan 50% hasil panen 50%, anakan lebih banyak, dan hanya butuh 5 kg benih untuk per 1 H (satu hektar) sawah.
Namun, metode ini juga memiliki keurangan yakni rawan terkena hama keong mas dan jamur saat pemindahan karena padi masih berusia sangat muda.
2. Metode Tanam Tabela
Baca Juga: Grab Luncurkan Program Beasiswa, Bisa Jadi Solusi Pendidikan untuk Anak-Anak dari Mitra Ojol
Tabela (Tanam Benih Langsung) merupakan metode tanam dengan langsung menebar benih padi ke areal persawahan. Keunggukan metode tanam ini yaitu mempercepat 20-30 hari masa panen, mempercepat waktu penanaman, membuat hasil panen 50% lebih banyak, serta mengurangi biaya penanaman.
Namun metode ini memiliki kekurangan yaitu pertumbuhan padi dan gulma yang bersamaan. Selain itu, metode ini juga rawan hama keong mas, dan padi yang rentan tumbuh tak teratur.
3. Metode Tanam Haston
Metode tanam haston adalah metode tanam baru yang dapat memaksimalkan hasil panen 75% lebih banyak. Metode tanam ini menggunakan bibit usia 25-35 hari serta setiap lubangnya ditanam 20-30 batang padi. Ini bertujuan agar tanaman bisa tumbuh subur dengan mengurangi anakan padi.
Keunggulan metode ini mempercepat usia tanam 10-15 hari, hasil produksi meningmat 75% lebih banyak, kuat melawan hama dan jamur padi.
Sedangkan kekurangan metode ini yaitu perlu lebih banyak mempersiapkan bibit padi, biaya penanaman bertambah, dan biaya pemupukan juga bertambah.
Demikian ulasan mengenai metode menanam padi yang benar agar tumbuh sumbur dan menghasilkan panen melimpah. Semoga bermanfaat.
Suara.com/Ulil Azmi