Hitekno.com - Amerika Serikat (AS) menerbitkan paket pembatasan ekspor baru yang menargetkan industri semikonduktor China dengan lebih lanjut membatasi akses negara itu ke teknologi chip AS.
Dilansir dari Russia Today, dokumen yang diterbitkan di situs web Departemen Perdagangan, mencakup larangan mengekspor chip ke China yang dibuat dengan teknologi AS dan dimaksudkan untuk digunakan dalam kecerdasan buatan dan superkomputer tanpa lisensi ekspor.
Pembatasan baru juga membatasi penjualan peralatan dan teknologi pembuatan chip ke perusahaan China dan membatasi warga negara dan entitas AS untuk bekerja dengan produsen chip China kecuali mereka diberikan izin khusus.
Baca Juga: Spesifikasi dan Harga VivoV25e, Dibekali Kamera Handal dan Memori Lega
Beberapa langkah akan mulai berlaku bulan ini. Menurut dokumen itu, kontrol ekspor baru itu bertujuan untuk "mencegah teknologi sensitif dengan aplikasi militer diakuisisi oleh dinas militer, intelijen, dan keamanan Tiongkok."
Sebelumnya pada hari yang sama, AS juga menempatkan YMTC, pembuat chip memori top China, dan 30 entitas China lainnya dalam daftar perusahaan "belum diverifikasi".
Ini berarti bahwa pejabat AS tidak dapat memeriksanya untuk memberikan lisensi ekspor yang juga berarti bahwa perusahaan-perusahaan ini nantinya dapat masuk daftar hitam oleh Washington sepenuhnya.
Baca Juga: Pantang Pelit, Ilmuwan Ungkap Orang yang Rajin Berderma akan Lebih Bahagia, Depresi Auto Sirna
Hal ini dapat memicu secara efektif pelarangan perusahaan AS untuk memasok sederet perusahaan tersebut dengan teknologi apa pun.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning menyebut kontrol baru itu tidak adil dan mengatakan mereka akan menjadi bumerang dan melukai kepentingan perusahaan-perusahaan AS.
"Untuk mempertahankan hegemoni teknologi ilmiahnya, AS telah menyalahgunakan langkah-langkah kontrol ekspor untuk secara sembrono memblokir dan menjegal perusahaan-perusahaan China ... Ini tidak hanya akan merugikan hak dan kepentingan sah perusahaan China, tetapi juga merugikan kepentingan perusahaan AS. Ini akan menghambat pertukaran teknologi ilmiah internasional dan kerja sama perdagangan, dan memberikan pukulan bagi industri global dan rantai pasokan dan pemulihan ekonomi dunia," kata juru bicara tersebut.
Baca Juga: Dibekali Kamera Handal dan Memori Lega, Cek Harga Vivo V25e di Indonesia
Sementara itu, Taiwan, rumah bagi pembuat chip kontrak terbesar di dunia, Taiwan Semiconductor Manufacturing, mengisyaratkan akan mematuhi kontrol ekspor baru AS yang ditujukan untuk China, mitra dagang terbesarnya.