Sektor Pertanian Surplus, Negara Ini Siap Atasi Masalah Kelaparan Global

Negara ini akan memasok bahan makanan ke tempat yang membutuhkan.

Cesar Uji Tawakal

Posted: Selasa, 11 Oktober 2022 | 10:54 WIB
Ilustrasi makanan di resepsi pernikahan. (Pixabay)

Ilustrasi makanan di resepsi pernikahan. (Pixabay)

Hitekno.com - Rusia sangat ingin membantu dalam mengatasi krisis pangan global, kata Presiden Vladimir Putin dalam pesan video yang diterbitkan di situs web Kremlin seperti dilansir dari Russia Today.

"Kami sepenuhnya menyediakan pasar domestik dengan produk-produk dasar yang dibutuhkan masyarakat, kami berhasil menyelesaikan masalah ketahanan pangan dan, terlebih lagi, kami meningkatkan peluang ekspor. Kami siap memberikan kontribusi kami sendiri untuk mengatasi masalah pangan global dan memberikan bantuan yang diperlukan kepada negara-negara termiskin dan berkembang," kata presiden.

Putin mencatat bahwa industri pertanian adalah salah satu sektor utama ekonomi Rusia, yang menurutnya tahun demi tahun menunjukkan hasil yang meyakinkan dan layak.

Baca Juga: Viral Balita Keluar dari Bawah Pagar, Endingnya Bikin Netizen Lega

Dia menambahkan, panen gabah tahun ini diperkirakan akan memecahkan rekor, sekitar 150 juta ton, termasuk 100 juta ton gandum.

Presiden juga mengatakan bahwa karena sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap negara itu, produsen pertanian menghadapi tantangan baru, tetapi masalah ini akan diatasi begitu Rusia mencapai kedaulatan teknologi di sektor pertanian.

"Bekerja dalam kondisi tekanan sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya menimbulkan tantangan baru bagi kompleks agroindustri. Kami akan menyelesaikannya bersama-sama, dengan dukungan negara, dan menggunakan batasan untuk pembangunan kami sendiri. Kita perlu meningkatkan tingkat kedaulatan teknologi, yang berarti meningkatkan kemampuan kami dalam pemuliaan, genetika, produksi benih; merangsang transisi ke peralatan dan mesin domestik modern; menciptakan kondisi untuk arus masuk investasi lebih lanjut," katanya.

Baca Juga: TKDN Sampai 40 Persen Lebih, Xiaomi Hadirkan Redmi A1 yang Bikin Penasaran

Putin telah berulang kali menuduh negara-negara Barat mengambil alih biji-bijian yang diekspor dari Ukraina di bawah kesepakatan yang dicapai awal tahun ini, alih-alih mengizinkannya dikirim ke negara-negara berkembang.

Akhir bulan lalu, ia memperingatkan bahwa situasi tersebut dapat memicu krisis pangan global, menunjukkan bahwa dari 203 kapal yang meninggalkan pelabuhan Ukraina pada 23 September, hanya empat yang pergi ke negara-negara termiskin.

Rusia siap untuk meningkatkan ekspor biji-bijian hingga 30 juta ton pada paruh kedua tahun 2022, demikian menurut Menteri Pertanian Dmitry Patrushev, yang merupakan "volume yang kami janjikan dalam kerangka perjanjian kami dengan PBB untuk menyelesaikan masalah kelaparan dunia."

Baca Juga: India akan Luncurkan Duit Digital E-Rupee, Hemat Ongkos Penerbitan Uang

Namun, untuk melakukannya, Moskow membutuhkan PBB untuk membantu mencabut pembatasan Barat yang, meskipun tidak menargetkan ekspor biji-bijian Rusia secara langsung, menimbulkan masalah bagi pengiriman Rusia.

 

Untuk informasi terkini seputar dunia teknologi, sains dan anime, jangan lupa untuk subscribe halaman Facebook kami di sini.

Berita Terkait
Berita Terkini

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB