PBB Ungkap Potensi Mematikan dari Gelombang Panas yang akan Datang, Bikin Ngeri

Publikasi dari PBB dan Palang Merah memperingatkan bahwa akan ada 38 gelombang panas yang menyumbang kematian lebih dari 70.000 orang di seluruh dunia dari 2010 hingga 2019.

Cesar Uji Tawakal

Posted: Selasa, 11 Oktober 2022 | 17:40 WIB
Akibat Pemanasan Global

Akibat Pemanasan Global

Hitekno.com - Gelombang panas bakal menjadi ekstrem di beberapa bagian benua Afrika dan Asia dalam beberapa dekade sehingga kehidupan manusia di sana tidak akan berkelanjutan, sebuah laporan baru oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Palang Merah telah memperingatkan.

Berjudul Extreme Heat: Preparing for the Heatwaves of the Future, publikasi bersama, mengatakan bahwa 38 gelombang panas menyumbang kematian lebih dari 70.000 orang di seluruh dunia dari 2010 hingga 2019.

Dilansir dari Al Jazeera, angka tersebut setara lebih dari seperenam dari lebih dari 410.000 kematian akibat bencana yang terkait dengan iklim dan cuaca ekstrem selama rentang yang sama, tambah laporan itu, mengutip perhitungan sebelumnya yang dibuat oleh Palang Merah.

Baca Juga: Spoiler One Piece 1063: SWORD dan CP0 Terlibat Pertempuran di Pulau Egghead

Para ilmuwan telah berulang kali menekankan perlunya membatasi pemanasan global hingga setidaknya 1,5 derajat Celcius (2,7 derajat Fahrenheit).

Mereka memperingatkan bahwa melintasi ambang batas itu berisiko melepaskan efek perubahan iklim yang jauh lebih parah pada manusia, satwa liar, dan ekosistem.

Ilustrasi lapisan es yang mencair karena pemanasan global. (Pixabay/ Free-Photos)
Ilustrasi lapisan es yang mencair karena pemanasan global. (Pixabay/ Free-Photos)

"Di bawah pemanasan 2°C, peristiwa panas ekstrem diperkirakan mencapai hampir 14 kali lebih mungkin terjadi dan membawa tingkat panas dan kelembaban yang jauh lebih berbahaya," ungkap laporan Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) dan Palang Merah.

Baca Juga: Misteri Gadis di Cover Bedak Tabur Ini Akhirnya Terpecahkan, Netizen: Wah Cantik Banget

"Pada saat ini, gelombang panas bisa mencapai dan melebihi batas fisiologis dan sosial ini dalam beberapa dekade yang akan datang, termasuk di wilayah seperti Sahel, dan Asia Selatan dan Barat Daya," tambahnya.

Berita Terkait
Berita Terkini

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB