Hadapi Musim Dingin di Tengah Krisis Energi, Langkah Pemerintah Italia Tak Terduga

Negara-negara di Eropa dibuat ketar-ketir dengan musim dingin yang akan datang. Berbagai manuver pun dilakukan untuk menyiasati krisis energi.

Cesar Uji Tawakal

Posted: Selasa, 11 Oktober 2022 | 18:30 WIB
Ilustrasi musim dingin. (Pexels)

Ilustrasi musim dingin. (Pexels)

Hitekno.com - Kementerian Transisi Ekologi Italia pekan ini menandatangani dekrit hemat energi baru yang memperkenalkan batas dan pembatasan yang lebih ketat untuk penggunaan pemanas gas selama musim dingin.

Dilansir dari Russia Today, keputusan itu juga akan memperketat batas nilai suhu dalam ruangan, dengan bisnis diminta untuk tidak melebihi 18C (turun dari 19C) dan warga negara swasta harus mengatur pemanasan mereka pada maksimum 19C (turun dari 20C).

Pembatasan baru itu tidak akan berlaku untuk "tempat ibadah, pembibitan, taman kanak-kanak, dan kolam renang" atau untuk "bangunan yang sistem pemanasnya bergantung pada sumber energi terbarukan," kata kementerian itu.

Baca Juga: Bantu Biaya Pendidikan Bocah Okky, Windah Basudara Gelar Live Streaming Charity di YouTube

Ia menambahkan bahwa: "Jika terjadi kondisi cuaca yang sangat buruk, otoritas lokal akan mempertahankan kekuatan untuk mengizinkan pemanasan di luar waktu yang ditetapkan dalam dekrit tersebut."

Menurut sebuah studi oleh regulator listrik nasional ENEA, yang dikutip oleh The Local Italy, pembatasan baru mungkin memungkinkan negara itu untuk menghemat sebanyak 2,7 miliar meter kubik gas selama musim dingin.

Ilustrasi musim dingin. (Pexels)
Ilustrasi musim dingin. (Pexels)

Rencana penghematan energi baru mengikuti serangkaian langkah nasional yang bertujuan mengatasi krisis energi di negara ini.

Baca Juga: MediaTek Luncurkan Dimensity 1080, Apa Keunggulannya?

Italia, bersama dengan negara-negara Uni Eropa lainnya, telah berjuang melawan rekor inflasi yang tinggi, sebagian besar didorong oleh biaya energi. Negara ini mengandalkan impor untuk hampir 75% energinya.

Pada awal tahun ini, ia mengimpor 40% gasnya dari Rusia, tetapi pada bulan Juli pembelian Rusia-nya turun menjadi 25% karena sanksi.

Bulan lalu, Italia kehilangan banyak pasokannya dari Rusia ketika Gazprom menghentikan aliran melalui pipa Nord Stream 1 karena masalah teknis.

Baca Juga: PBB Ungkap Potensi Mematikan dari Gelombang Panas yang akan Datang, Bikin Ngeri

Berita Terkait
Berita Terkini

Menyambut tahun 2025, terdapat beberapa kunci tren yang diprediksi akan terus membentuk masa depan biometrik di pasar In...

sains | 15:42 WIB

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB