Jumlah Warna Pelangi dan Faktor yang Membedakannya, Simak Biar Nggak Penasaran

Bikin penasaran, berikut adalah sederet fakta unik tentang pelangi yang perlu kamu tahu.

Cesar Uji Tawakal

Posted: Senin, 31 Oktober 2022 | 16:45 WIB
Fenomena pelangi api. (Wikipedia/ Jankovoy)

Fenomena pelangi api. (Wikipedia/ Jankovoy)

Hitekno.com - Semua orang pasti tahu pelangi. Pelangi merupakan salah satu fenomena yang terjadi di alam di mana memicu pemandangan indah.

Proses terbentuknya pelangi tidak diketahui hingga abad ke-17, sampai Isaac Newton menemukan tujuh spektrum cahaya.

Dia mencatat bahwa urutan warna pelangi tidak pernah berubah, selalu berjalan dalam urutan yang sama.

Baca Juga: Blak-blakan, Kairi dan Coach Yeb Ungkap Kekecewaan untuk EVOS Legends

Isaac Newton menciptakan gagasan bahwa ada tujuh warna dalam spektrum: merah, oranye, kuning, hijau, biru, nila dan ungu (ROYGBIV).

Tetapi kenyataannya pelangi terdiri dari lebih dari sejuta warna, banyak di antaranya tidak terlihat oleh mata manusia.

Pelangi bukanlah spektrum murni. Ini sebenarnya terdiri dari segudang warna spektral individu yang tumpang tindih dan bercampur.

Baca Juga: Redmi Note 12 Discovery Edition Bawa Fast Charging 210 W, Begini Uji Pengisian Dayanya

Urutan dasar warna untuk pelangi primer selalu sama mulai dari merah (panjang gelombang terpanjang sekitar 780 nm) hingga Violet (panjang gelombang terpendek dalam urutan pada 380 nm).

Ide tujuh warna masih populer dan membantu mengingat urutan warna yang paling mudah dikenali dalam pelangi.

Namun, perlu diingat bahwa ada juga berbagai macam warna, begitu banyak sehingga kita tidak dapat membedakan semuanya dengan mata telanjang. Lalu apa yang menyebabkan warna pelangi berbeda?

Baca Juga: Suplai Semikonduktor dan Perangkat Canggih Seret, Pabrikan Ini Balik Bikin Mobil dengan Fitur Kuno

Berikut faktor penyebab warna pelangi berbeda yang tim Hitekno.com rangkum untuk kamu.

Ilustrasi pelangi. (Pixabay/ykaiavu)
Ilustrasi pelangi. (Pixabay/ykaiavu)

Faktor yang Membedakan Warna Pelangi

Pelangi bukanlah sebuah benda. Pelangi bukan objek tetapi fenomena optik. Kamu tidak dapat menyentuh atau merasakan pelangi karena tidak memiliki keberadaan fisik.

Baca Juga: Lihat Wanita Pamer Tempat Wisata di Papua Ini, Netizen: Surga yang Jatuh ke Bumi

Pelangi terbentuk dari cahaya yang memantulkan dan menekuk. Kamu tidak akan pernah bisa mencapai ujungnya karena pelangi bergerak seiring dengan pemandangan dan tidak memiliki posisi statis atau stasioner di langit.

Warna pelangi terjadi karena cahaya yang dipantulkan dari jutaan tetesan di bidang kabut atau hujan ketika disinari oleh Matahari.

Cahaya dari Matahari dibiaskan, dipantulkan, dan dibiaskan lagi dari tetesan individu dan dispersi menyebarkan sinar matahari yang dipantulkan ke dalam spektrum warna dalam prosesnya.

Kebanyakan pelangi yang sering kita lihat adalah "pelangi primer" dimana warna merah dapat terlihat di tepi luar hingga ungu di tepi dalam. Langit di bagian dalam pelangi primer lebih terang daripada langit di luar busur.

Hal ini dikarenakan jutaan tetesan yang dibutuhkan untuk membuat pelangi berbentuk bola dan tumpang tindih untuk menciptakan cahaya putih.

Di bagian tepi, cakram berwarna tidak tumpang tindih sehingga menampilkan warna masing-masing yang menghasilkan busur pelangi. Itulah penjelasan singkat tentang warna pelangi dan faktor yang membuatnya berbeda. Semoga informasi ini bisa menambah pengetahuan kamu.

Kontributor: Pasha Aiga Wilkins
Berita Terkait
Berita Terkini

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB