Proses Terjadinya Pelangi setelah Hujan, Ini yang Perlu Kamu Tahu

Berikut adalah proses terjadinya pelangi setelah hujan.

Cesar Uji Tawakal

Posted: Senin, 31 Oktober 2022 | 18:20 WIB
Ilustrasi pelangi. (Pexels)

Ilustrasi pelangi. (Pexels)

Hitekno.com - Siapa yang tidak tahu pelangi? Pasti semua orang tahu pelangi. Namun apa kamu tahu bagaimana proses terjadinya pelangi? Pelangi adalah salah satu fenomena alam yang indah dan unik.

Pelangi adalah ilusi optik atau fenomena yang tidak dikendalikan oleh manusia dan muncul ketika ada interaksi sinar matahari, air dan udara.

Pelangi terjadi sebagai hasil interaksi antara sinar matahari, air, dan udara, dan inilah alasan mengapa pelangi paling terlihat ketika ada hari yang cerah dan sedikit hujan.

Baca Juga: Kerap Jadi Andalan Pencinta Anime, Kenali Apa Itu Anoboy dan Sederet Alternatifnya

Pembentukan pelangi melibatkan fenomena fisik, seperti dispersi, pembiasan, pemantulan, dan pemantulan internal total.

Pelangi terbentuk karena sinar matahari dan kondisi atmosfer. Cahaya matahari memasuki tetesan air, lalu melambat, dan membelok saat bergerak dari udara ke air, yang lebih padat.

Cahaya matahari dipantulkan di dalam tetesan yang terpisah menjadi panjang gelombang atau warna pelangi. Ketika cahaya keluar dari tetesan, hal ini menciptakan pelangi.

Baca Juga: Soroti Foto Jadul Kak Seto Tahun 1981, Netizen Tanya Resep Awet Muda

Hal ini terjadi ketika cahaya matahari bersentuhan dengan tetesan air hujan pada sudut tertentu. Penasaran dengan detail proses terjadinya pelangi? Berikut proses terjadinya pelangi yang tim HiTekno.com rangkum untuk kamu.

Ilustrasi pelangi. (Pexels)
Ilustrasi pelangi. (Pexels)

1. Sinar Matahari Bertemu Tetesan Hujan

Agar pelangi terjadi, cahaya putih dari matahari harus mengenai setetes air pada sudut tertentu. Sudut yang terbentuk sangat penting karena menentukan terbentuk atau tidaknya pelangi.

Baca Juga: Atasi Kelangkaan Gas, Solusi Tak Terduga dari Jerman Ini Picu Kontroversi, Kok Bisa?

Kebanyakan pelangi terbentuk saat fajar atau sore hari. Ini karena ia bekerja paling baik ketika matahari cukup rendah di langit dan pada sudut yang ideal untuk membentuk pelangi.

2. Sebagian sinar matahari dipantulkan

Ketika matahari mengenai setetes air, cahaya dipantulkan. Ini seperti melihat melalui jendela kaca, tetapi pada saat yang sama Anda dapat melihat bayangan Anda sendiri.

Baca Juga: Muncul di Situs Global, Huawei Nova Y61 Pakai Kamera Utama 50 MP

Ini karena jendela memancarkan dan memantulkan cahaya. Begitu juga air.

3. Sisa Cahaya yang dibiaskan

Cahaya yang tidak dibiaskan melambat setelah melewati lapisan batas udara dan air. Ini karena air lebih padat daripada udara.

Penurunan kecepatan menyebabkan pembelokan jalur cahaya yang dikenal sebagai pembiasan. Jadi pelangi selalu membengkok dan menekuk ke arah normal.

4. Cahaya Putih Terurai Menjadi Berbagai Warna

Cahaya putih terdiri dari spektrum warna, masing-masing dengan panjang gelombangnya sendiri. Panjang gelombang yang berbeda bergerak pada kecepatan yang berbeda ketika perubahan terjadi dalam medium padat atau jarang. Kecepatan dipengaruhi oleh perbedaan volume.

Jadi warnanya dipisahkan. Fenomena ini dikenal sebagai dispersi. Inilah sebabnya mengapa pelangi memiliki warna yang berbeda.

5. Cahaya yang dipantulkan di balik tetesan hujan

Ketika cahaya mengenai antarmuka air-udara di belakang tetesan hujan, ia membentuk sudut. Jika sudut datang lebih besar dari sudut kritis, refleksi internal total terjadi dan kita dapat melihat pelangi.

Di sisi lain, jika sudutnya lebih kecil dari sudut kritis, pelangi yang terbentuk tidak akan terlihat.

6. Terjadi pembiasan lebih banyak

Saat cahaya keluar dari rintik hujan, kecepatannya berubah. Pada titik ini, kecepatan cahaya meningkat saat merambat dari medium lebih rapat (air) ke medium kurang rapat (udara).

Peningkatan kecepatan membelokkan gelombang cahaya atau jalur cahaya menjauhi garis normal. Ini adalah contoh lain dari refraksi. Pembiasan ini berkontribusi pada pembentukan pelangi.

7. Bentuk Warna Lebih Menyebar

Ketika cahaya dibiaskan, panjang gelombang yang berbeda dipengaruhi secara berbeda, meningkatkan penciptaan warna cerah pelangi.

Memisahkan lebih lanjut komponen warna cahaya putih dan pembiasan membuat warna dan bentuk tertentu pelangi terlihat melalui hamburan.

Ini adalah deskripsi proses pelangi yang harus Anda ketahui. Semoga informasi ini bermanfaat dan menambah wawasan Anda.

Kontributor: Pasha Aiga Wilkins
Berita Terkait
Berita Terkini

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB