Kumpulan Mitos Soal Gerhana Bulan di Zaman Dulu, Lengkap dengan Penjelasan Sains

Terdapat suku kuno yang percaya bahwa Bulan dimakan makhluk buas saat terjadi gerhana.

Rezza Dwi Rachmanta

Posted: Senin, 07 November 2022 | 18:32 WIB
Ilustrasi Blood Moon. (Pixabay/ @radfotoson)

Ilustrasi Blood Moon. (Pixabay/ @radfotoson)

Hitekno.com - Penduduk Bumi bisa menyaksikan Gerhana Bulan Total yang terjadi pada Selasa, 8 November 2022. Berikut kami akan memberikan kumpulan mitos mengenai gerhana Bulan di zaman dulu.

Pada zaman dahulu ketika belum ada sains, masyarakat masih percaya dengan mitos tentang gerhana Bulan.

Zaman sekarang, masyarakat menganggap gerhana Bulan yang berlangsung beberapa jam adalah peristiwa alam biasa.

Baca Juga: Jam Berapa Gerhana Bulan Total 8 November 2022 Terjadi di Indonesia?

Namun pada zaman dahulu, masyarakat akan panik ketika gerhana Bulan datang. Berikut terdapat kumpulan mitos gerhana Bulan dan penjelasan sainsnya:

1. Bulan Dimakan Makhluk Buas

Ilustrasi Blood Moon. (Pixabay/ placidplace)
Ilustrasi Blood Moon. (Pixabay/ placidplace)

 

Baca Juga: 5 Fenomena Langit yang Terjadi pada November 2022, Ada Gerhana Bulan Total

Banyak budaya kuno menganggap gerhana Matahari atau gerhana Bulan ada kaitan dengan tatanan normal pada kehidupan sehari-hari.

Dikutip dari National Geographic, salah satu mitos yang beredar adalah seekor makhluk mitologi Jaguar akan menyerang bulan. Mitos ini beredar di kalangan suku Inca.

Setelah menyerang Bulan, Suku Inca takut apabila Jaguar juga akan menyerang Bumi. Untuk mencegahnya, mereka mengusir pemangsa dengan menggoyangkan tombak ke arah bulan dan membuat banyak suara.

Baca Juga: Terjadi Perubahan Rotasi Bumi, Terungkap dari Catatan Gerhana Matahari Kuno

Mereka juga memukuli anjing-anjing untuk membuat mereka melolong dan mengonggong. Mitos ini juga hampir sama dengan yang ada di Indonesia.

Bedanya hanyalah makhluk yang akan memakan Bulan adalah Batara Kala. Makhluk tersebut diusir dengan membunyikan banyak suara termasuk kayu lesung.

2. Mitos Raja Pengganti

Sumber: BoldSky
Mitos gerhana Bulan. (BoldSky)

 

Orang Mesopotamia kuno percaya bahwa apa yang terjadi di langit juga akan terjadi di Bumi. Karena seorang raja mewakili tanah di Bumi, orang-orang Mesopotamia kuno memamandang gerhana bulan sebagai serangan terhadap raja mereka.

Untuk mengantisipasi rencana tersebut, mereka akan memilih raja pengganti atau raja sementara. Raja yang asli akan menyamar sebagai rakyat biasa.

Selama gerhana Bulan terjadi, Raja pengganti akan diperlakukan selayaknya raja yang sebenarnya. Setelah gerhana selesai, raja pengganti biasanya akan menghilang. Banyak peneliti berpendapat bahwa mereka diracun atau mati sebagai tumbal.

3. Bulan Sedang Terluka

Ilustrasi artistik Blood Moon. (Pixabay/ Frauke Riether)
Ilustrasi artistik Blood Moon. (Pixabay/ Frauke Riether)

 

Peristiwa gerhana Bulan biasanya diiringi dengan Bulan yang berwarna merah. Suku Hupa dari Amerika percaya bahwa Bulan memiliki 20 istri dan banyak hewan peliharaan. Hewan peliharaan tersebut adalah singa gunung dan ular.

Ketika Bulan tidak membawa cukup makanan untuk hewan peliharaannya, bulan diserang oleh hewan peliharaan sampai berdarah-darah. Mereka mengira warna merah pada gerhana Bulan adalah warna merah darah yang datang dari Bulan yang terluka.

Anggota suku wajib menyanyikan nyanyian atau doa ketika gerhana agar Bulan cepat sembuh dari sakit.

4. Penjelasan Gerhana Bulan Menurut Sains

Ilustrasi gerhana Bulan. (Pixabay/ placidplace)
Ilustrasi gerhana Bulan. (Pixabay/ placidplace)

 

Beberapa mitos di atas mungkin membuat masyarakat modern mengernyitkan dahi. Dalam ilmu pengetahuan modern, gerhana Bulan terjadi ketika sebagian atau seluruh bagian Bulan tertutup oleh bayangan Bumi dan tidak terkena pantulan dari sinar Matahari.

Cahaya Matahari yang terhalang oleh Bumi tidak semuanya sampai ke Bulan. Dikutip dari situs BMKG, Gerhana Bulan Total terjadi saat posisi Bulan-Matahari-Bumi sejajar. Hal ini membuat Bulan masuk ke umbra Bumi.

Akibatnya, saat puncak gerhana terjadi, Bulan akan terlihat berwarna merah. Gerhana Bulan dapat dilihat dari wilayah Indonesia pada 8 November 2022 mulai pukul 15.00 WIB. Fase Gerhana Total bakal dimulai pada pukul 17.16 WIB.

Itulah tadi kumpulan mitos mengenai gerhana Bulan yang dipercaya oleh orang-orang zaman dulu, bagaimana pendapat kalian?

Berita Terkait
Berita Terkini

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB