Efek Polusi Udara, Empat dari Lima Keluarga di Delhi Mengalami Gangguang Kesehatan

Kota ini punya pencemaran udara parah, warga banyak kena penyakit.

Cesar Uji Tawakal

Posted: Rabu, 09 November 2022 | 09:34 WIB
Ilustrasi polusi udara. (Pexels)

Ilustrasi polusi udara. (Pexels)

Hitekno.com - Delhi, ibu kota paling tercemar di dunia, telah mengalami kenaikan yang mengkhawatirkan dalam Indeks Kualitas Udara (AQI) sejak 25 Oktober. 

Karena AQI telah berada di atas 400 selama berhari-hari sekarang, para ahli kesehatan telah mengeluarkan imbauan, mengatakan itu dapat mempengaruhi orang sehat selain mereka yang memiliki penyakit yang ada.

Delapan puluh persen dari keluarga yang tinggal di wilayah Delhi-National Capital Region (NCR) mengatakan bahwa setidaknya satu anggota keluarga jatuh sakit karena penyakit terkait polusi dalam beberapa minggu terakhir.

Baca Juga: Adu Spesifikasi dan Harga Xiaomi 12 Lite 5G vs Realme GT Master Edition, Siapa yang Lebih Oke?

Survei yang dilakukan oleh LocalCircles, seperti dilansir dari Sputnik News menyebutkan bahwa 22 persen responden mengatakan anggota keluarga mereka sudah mengunjungi dokter.

Ilustrasi polusi udara. (Pexels)
Ilustrasi polusi udara. (Pexels)

Dari 8.097 warga, sekitar 69 persen mengalami sakit tenggorokan dan batuk, sementara 56 persen mengeluhkan sensasi terbakar di mata.

Sementara itu, studi tersebut menambahkan bahwa 31 persen memiliki kecemasan dan/atau kesulitan berkonsentrasi.

Baca Juga: Apa Itu Komputer Stand Alone? Ini Penjelasan Lengkapnya

Senin (7/11/2022)Tingkat AQI Delhi berada di 326, yang merupakan kategori 'sangat parah'. Ini menandai sedikit peningkatan, karena kualitas udara tetap berada dalam 'kategori parah' selama tiga hari minggu lalu.

Pada hari Minggu (6/11/2022), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa polusi udara berdampak pada hampir setiap organ karena polutan dapat menembus aliran darah melalui paru-paru dan menyebar ke seluruh tubuh, menyebabkan peradangan sistemik dan karsinogenisitas.

Hampir setiap tahun setelah Diwali, festival cahaya, kualitas udara di Delhi memburuk karena banyak faktor, dengan alasan utamanya adalah pembakaran tunggul, yang terjadi pada Oktober-November. Penggunaan petasan pada kesempatan Diwali juga berkontribusi terhadap polusi. 

Kondisi lain, seperti suhu yang turun bersama dengan kecepatan angin rendah yang menjebak polutan di udara, semakin memperburuk situasi.

Berita Terkait
Berita Terkini

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB