Sering Bangun Cuma untuk Mematikan Alarm Lalu Tidur Lagi, Efeknya Buruk untuk Kesehatan?

Apakah orang yang sering bangun cuma demi mematikan alarm dan tidur lagi bakal mengalami masalah kesehatan?

Cesar Uji Tawakal

Posted: Rabu, 09 November 2022 | 17:33 WIB
Ilustrasi tidur. (pixabay/Wokandapix)

Ilustrasi tidur. (pixabay/Wokandapix)

Hitekno.com - Beberapa hari menyiksa untuk merangkak keluar dari tempat tidur, begitu banyak yang secara alami tergoda untuk menekan "tombol tunda" dan menghabiskan 10 menit lagi antara mimpi dan kenyataan.

Meskipun ini mungkin tampak sangat memikat, sebenarnya ada konsekuensi yang sangat buruk bagi kesehatan Anda, para peneliti mengatakan.

Menurut para ilmuwan AS, orang yang secara teratur menekan tombol tunda pada alarm mereka mungkin menghadapi risiko yang cukup besar.

Baca Juga: Hasil Riset Dell: Karyawan Aset Terbesar untuk Transformasi Digital

Sebuah studi besar yang melibatkan 450 orang dewasa, menggunakan perangkat survei dan perangkat yang dapat dikenakan, menunjukkan bahwa tunda kebiasaan menunjukkan lebih banyak tanda-tanda gangguan tidur.

"Sebagian besar dari apa yang kita ketahui tentang tunda diambil dari data tentang tidur, stres atau perilaku terkait," kata Stephen Mattingly, penulis utama studi yang melakukan penelitian saat menjadi peneliti pascadoktoral di Notre Dame bersama Aaron Striegel, profesor ilmu komputer dan teknik di Notre Dame.

"Jam alarm, smartphone, semuanya memiliki tombol tunda. Pendirian medis umumnya menentang penggunaan tunda, tetapi ketika kami pergi untuk melihat data keras apa yang ada, tidak ada."

Baca Juga: Apakah Ngupil Bisa Picu Alzheimer? Simak Dulu Hasil Riset Berikut Ini

Ilustrasi tidur. (pixabay/Engin_Akyurt)
Ilustrasi tidur. (pixabay/Engin_Akyurt)

Pada saat yang sama, Mattingly menyebutkan bahwa memencet tombol menunda mungkin merupakan cara bagi orang untuk melawan kelelahan, karena data medis memperkirakan bahwa satu dari tiga orang Amerika tidak cukup tidur secara teratur.

Dia juga mencatat bahwa mereka yang kerap begadang cenderung lebih banyak tertidur dan ditemukan lebih lelah secara umum.

Para peneliti menyimpulkan dengan mengatakan bahwa kadang-kadang menunda sebenarnya bisa bermanfaat, mencatat bahwa masih ada "begitu banyak yang tidak kita ketahui" tentang masalah ini.

Berita Terkait
Berita Terkini

Menyambut tahun 2025, terdapat beberapa kunci tren yang diprediksi akan terus membentuk masa depan biometrik di pasar In...

sains | 15:42 WIB

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB