Tersembunyi di Tepi Sungai Brantas, Arkeolog Berburu Sisa Pemukiman Kuno

Di bantaran Sungai Brantas, penduduk sudah sering menemukan benda-benda peninggalan masa lalu.

Agung Pratnyawan

Posted: Minggu, 13 November 2022 | 16:50 WIB
Ilustrasi arkeolog. (Shutterstock)

Ilustrasi arkeolog. (Shutterstock)

Hitekno.com - Para arkeolog lakukan pencarian dan penelitian reruntuhan pemukiman kuno yang tersembunyi di tepi Sungai Brantas, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.

Menurut dilaporkan Suara.com, reruntuhan pemukiman kuno dipercayai para arkeolog berasal dari abad 14 silam.

Dilaporkan pula kalau di bantaran Sungai Brantas, penduduk sudah sering menemukan benda-benda peninggalan masa lalu.

Baca Juga: Arkeolog Temukan Terowongan Kuno Peninggalan Aztec, Habis Digali Malah Dikubur Lagi, Kenapa?

"Bantaran Sungai Brantas itu memang dari masa lalu penuh ya, di beberapa titik ada peninggalan dari masa klasik," kata  Ketua Tim Ekskavasi BPCB Jawa Timur Nugroho Harjo Lukito dalam laporan Beritajatim, Jumat (11/11/2022).

Informasi dari penduduk di sepanjang tepian Sungai Brantas sering ditemukan struktur batu bata kuno

Selain itu, sepanjang tepian Sungai Brantas dulu sering dijadikan sebagai tempat untuk mencari emas.

Baca Juga: Teliti Reruntuhan Kota Yunani, Arkeolog Temukan Patung Hercules Berusia 2.000 Tahun

"Jadi dulu di wilayah ini dulu dibuat warga untuk menambang emas, bukan di sungainya ya, tapi tepi sungai," kata dia

Untuk mengungkap kebenaran tentang adanya sejumlah pemukiman purbakala, para arkeolog berharap dilakukan ekskavasi lanjutan.

Struktur Batu Bata Kuno

Baca Juga: Arkeolog Temukan Topeng Emas Berusia 3.000 Tahun di China, Jadi Jimat untuk Jaga Arwah?

Sebuah struktur bata kuno di Desa Ngaglik, Kabupaten Blitar, yang diduga salah satu rumah warga yang hidup pada abad 14. [beritajatim]
Sebuah struktur bata kuno di Desa Ngaglik, Kabupaten Blitar, yang diduga salah satu rumah warga yang hidup pada abad 14. [beritajatim]

Beberapa waktu yang lalu sebuah struktur batu bata kuno di Desa Ngaglik, Kabupaten Blitar, yang diduga salah satu rumah warga yang hidup pada abad 14.

Arkeolog menjelaskan karakteristik rumah kuno abad 14. Bagian dasar bangunan biasanya menggunakan batu bata dan batu sungai, sedangkan dindingnya menggunakan kayu atau bambu. Sementara atapnya dari genting seperti di Trowulan Mojokerto atau beratapkan jerami dan daun.

Dalam tahap awal ekskavasi di Desa Ngaglik, arkeolog belum dapat menemukan titik sudut dari pemukiman kuno yang diduga peninggalan Kerajaan Majapahit.

Baca Juga: Gua Pemakaman Berusia 3.300 Tahun Ditemukan, Arkeolog Temukan Benda-benda Bersejarah Ini

Arkeolog baru bisa menemukan sisa-sisa bangunan serta peradaban pada masa lalu.

"Karena ekskavasi ini hanya lima hari, kami belum bisa menemukan sudut – sudut dari permukiman ini. Tapi ini kemungkinan sangat luas," kata Nugroho.

Penemuan pemukiman kuno itu ada dalam jarak 140 meter dari Sungai Brantas. (Suara.com/ Siswanto)

Berita Terkait
Berita Terkini

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB