Ilmuwan Berhasil Replikasikan Black Hole, Sederet Fenomena Unik Bisa Diamati

Ini memungkinkan mereka untuk mensimulasikan cakrawala peristiwa lubang hitam.

Cesar Uji Tawakal

Posted: Kamis, 17 November 2022 | 21:06 WIB
Ilustrasi lubang hitam. (Pixabay/ David Mark)

Ilustrasi lubang hitam. (Pixabay/ David Mark)

Hitekno.com - Sekelompok peneliti dari University of Amsterdam menciptakan analog lubang hitam dalam pengaturan laboratorium, yang mungkin dapat mengungkap beberapa data penting tentang radiasi yang sulit dipahami yang secara teoritis dipancarkan oleh lubang hitam nyata.

Dilansir dari Sputnik News, menurut sebuah penelitian, yang diterbitkan dalam Physical Review Research, sebuah tim yang dipimpin oleh Lotte Mertens menciptakan rantai atom satu dimensi yang berfungsi sebagai jalur bagi elektron untuk "melompat" dari satu posisi ke posisi lain.

Ini memungkinkan mereka untuk mensimulasikan cakrawala peristiwa lubang hitam, yaitu kisaran di mana peristiwa tidak dapat mempengaruhi pengamat, karena kepadatan lubang hitam yang sangat besar mencegah cahaya peristiwa keluar dari batas.

Baca Juga: Tanggapi Isu Kelra ke ONIC Esports, Zeys: Itu Hoax

Makalah ini menunjukkan bahwa para sarjana dapat melacak setara dengan radiasi Hawking - efek teoretis yang mungkin telah terjadi di luar cakrawala peristiwa lubang hitam karena efek kuantum relativistik.

Ilustrasi quasar dengan lubang hitam super masif di tengahnya. (Universitas Princeton/ Yoshiki Matsuoka)
Ilustrasi quasar dengan lubang hitam super masif di tengahnya. (Universitas Princeton/ Yoshiki Matsuoka)

Efek dari cakrawala peristiwa palsu ini menghasilkan pergeseran termal - tetapi hanya dalam situasi tertentu, ketika bagian dari rantai meluas melampaui cakrawala peristiwa.

"Ini dapat membuka tempat untuk mengeksplorasi aspek mekanika kuantum mendasar bersama gravitasi dan ruang waktu melengkung dalam berbagai pengaturan materi terkondensasi," kata penelitian tersebut.

Baca Juga: Gara-Gara Bjorka, Indonesia Jadi Negara dengan Kebocoran Data Terbesar Ketiga, Siapa yang Pertama?

Sementara radiasi Hawking terlalu samar untuk dideteksi dengan benar pada tingkat sains saat ini, penelitian ini membuka kemungkinan untuk membuktikan sifat-sifatnya dengan membuat analog lubang hitam lainnya di laboratorium.

Berita Terkait
Berita Terkini

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB