Niatnya Cegah Perubahan Iklim, Jerman Malah Diprediksi akan Alami Kelangkaan Daging

Isu perlindungan terhadap iklim membuat Jerman kini berpotensi alami masalah stok pangan hewani.

Cesar Uji Tawakal

Posted: Senin, 21 November 2022 | 16:44 WIB
Ilustrasi daging panggang. (Pixabay/JasonFOTO)

Ilustrasi daging panggang. (Pixabay/JasonFOTO)

Hitekno.com - Jerman mungkin menghadapi kekurangan daging dan lonjakan harga berikutnya dalam empat hingga enam bulan ke depan.

Menurut laporan dari Die Welt seperti dikutip dari RT, Hubert Kelliger, kepala penjualan grup di pemasar daging Westfleisch dan anggota dewan VDF (Asosiasi Industri Daging Jerman) mengatakan bahwa dalam empat, lima, enam bulan akan terjadi kelangkaan stok,.

Menurut Kelliger, kekurangan terburuk diperkirakan terjadi pada pasokan daging babi. Dia mengatakan bahwa hal ini disebabkan pemerintah yang bersikeras mengurangi jumlah ternak hingga setengahnya untuk melindungi iklim.

Baca Juga: Link Live Streaming Piala Dunia 2022 Hari Ini, 21 November 2022

Namun, para ahli mengatakan ini akan menyebabkan penutupan massal perusahaan penghasil daging, yang pada gilirannya akan mengakibatkan kenaikan 40% dalam harga daging.

Ilustrasi daging. (Pixabay/gate74)
Ilustrasi daging. (Pixabay/gate74)

Pemotongan jumlah ternak juga dapat menyebabkan penurunan pasokan pupuk alami, yang mengakibatkan penurunan hasil sayuran atau lonjakan biaya produksi karena tingginya harga pupuk buatan.

Situasi apa pun akan memperburuk krisis pangan di Jerman. Sementara perwakilan industri daging mencatat bahwa vegetarianisme dan veganisme telah menjadi semakin populer di negara ini selama beberapa tahun terakhir, mereka mengatakan bahwa lebih dari 90% orang masih membeli dan makan daging.

Baca Juga: Gempa Guncang Cianjur, Video Kerusakan Bangunan dan Korban Luka Viral di Twitter

Jerman selama ini semakin mengandalkan impor daging ketimbang produksi dalam negeri.

Pangsa produk daging sapi dan babi dari luar negeri telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir, dan negara tersebut saat ini merupakan importir daging terbesar di Eropa, menurut VDF.

Para ahli VDF mengatakan Berlin membuat kesalahan yang sama dalam beralih ke impor daging seperti halnya dengan energi - meningkatkan ketergantungan pada impor dapat menyebabkan risiko krisis pangan bersama dengan krisis energi.

Baca Juga: Memasak Daging Babi, Cara Orang Ini Balas Dendam ke Tetangga Kost Kelewat Savage

Kelliger mengatakan satu-satunya cara untuk menghindari hal ini adalah dengan swasembada dalam produksi daging.

Berita Terkait
Berita Terkini

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB