Mercedes Luncurkan Kebijakan Aneh untuk Pengguna Mobil Listriknya: Mau Ngebut Kudu Bayar 18 Juta Rupiah

Dengan berlangganan, fitur peningkatan performa pada mobil ini akan di-unlock.

Cesar Uji Tawakal

Posted: Kamis, 24 November 2022 | 09:50 WIB
Ilustrasi mobil listrik. (Pixabay/ MikesPhotos)

Ilustrasi mobil listrik. (Pixabay/ MikesPhotos)

Hitekno.com - Mercedes, pembuat mobil Jerman terkenal di dunia baru-baru ini menjadi berita internasional karena perusahaan diam-diam memperkenalkan layanan berlangganan baru yang bikin tepuk jidat.

Dilansir dari Gizmochina, produsen mobil tersebut akan menagih pemilik Mercedes 1200 dolar AS (tsekitar 18 jutaan rupiah) per tahun untuk membuat mobil mereka berakselerasi lebih cepat.

Layanan berlangganan yang terdaftar di situs web pasar resmi Amerika Utara perusahaan ini disebut dengan "Peningkatan Akselerasi" dan akan segera hadir di jajaran kendaraan listrik Mercedes-EQ merek tersebut. 

Baca Juga: Harga dan Spesifikasi Nokia T21 di Indonesia: Tablet Murah dengan Layar 2K

Peningkatan Akselerasi akan membawa pemilik Mercedes yang berlangganan hak istimewa dari kinerja penuh mobil mereka.

Mercedes mengklaim bahwa dengan Acceleration Increase, pemilik langganan akan melihat peningkatan nyata dalam akselerasi di kendaraan Mercedes yang mereka miliki saat ini, khususnya waktu yang dihemat dalam 0,8 hingga 1,0 detik (0-60 MPH). 

Sesuai materi pemasaran Mercedes, Peningkatan Akselerasi juga memungkinkan penyesuaian kurva karakteristik motor, torsi, dan output maksimum.

Baca Juga: Jerman "Terbungkam", 7 Meme Kemenangan Jepang Meriahkan Media Sosial

Mereka mengklaim bakal menyempurnakan motor listrik meningkatkan output motor maksimum (kW) kendaraan Mercedes-EQ pemilik hingga 24%.

Selain itu, torsi juga ditingkatkan dengan berlangganan, memungkinkan kendaraan Anda berakselerasi secara nyata lebih cepat dan lebih bertenaga.

Mercedes juga menerbitkan temuan perusahaan tentang perbaikan antara pemilik kendaraan listrik Mercedes-EQ yang membayar dan yang tidak membayar.

Baca Juga: 5G di Indonesia Masih Laksana Mitos, Negara Ini Malah Mulai Kembangkan 6G

Model berlangganan terdengar bagus di atas kertas. Sampai Anda menyadari bahwa fitur-fitur yang dijanjikan yang dibawa oleh langganan tahunan ini.

Mirisnya, sebenarnya adalah semua fitur yang sudah tersedia pada motor listrik bawaan mobil listrik Mercedes-EQ, tetapi terkunci di balik paywall yang membutuhkan uang untuk membuka kunci akselerasi kendaraan yang lebih cepat.

Dengan kata lain, pembeli dan pemilik Mercedes-EQ yang tidak membayar harus menurunkan diri mereka ke pengalaman mengemudi yang lebih rendah dibandingkan dengan pemilik yang membayar tahunan, karena Mercedes akan segera memiliki pengalaman berkendara mereka yang dibatasi akselerasi di balik paywall tahunan perusahaan yang sangat mahal.

Ini bukan pertama kalinya dekade ini bahwa merek mobil terkenal menjadi kontroversi setelah memperkenalkan layanan berlangganan kepada pemiliknya yang ada.

The Verge melaporkan bahwa BMW telah memicu kemarahan dengan mengenakan biaya berlangganan bulanan 18 dolar AS di beberapa negara bagi pemilik untuk menggunakan kursi berpemanas yang sudah dipasang di dalam kendaraan merek tersebut, hanya salah satu dari banyak fitur yang dibayar oleh produsen mobil sejak 2020.

BMW sebelumnya juga telah mencoba (dan gagal) untuk menagih pemiliknya 80 dolar AS per bulan untuk mengakses Apple CarPlay dan Android Auto, fitur perangkat lunak yang telah disertakan oleh pembuat mobil lain untuk pelanggannya secara gratis.

Berita Terkait
Berita Terkini

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB