Hitekno.com - Sekitar 697.000 orang meninggal karena penyakit jantung di Amerika Serikat saja setiap tahun, terhitung sekitar satu dari setiap lima kematian.
Para peneliti telah mengembangkan metode yang dapat memprediksi risiko pasien terkena serangan jantung atau stroke hanya dengan menggunakan satu pemindaian rontgen dada.
Para peneliti di Radiological Society of North America dapat menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk secara akurat memprediksi kejadian kardiovaskular di masa depan dengan akurasi yang sama dengan metode klinis yang jauh lebih kompleks dan sulit diperoleh.
Baca Juga: Solidaritas Bagi Korban Gempa Cianjur, Grab Serahkan Bantuan Senilai Lebih dari Rp 2 Miliar
Para pejabat berharap dokter akan dapat menggunakan teknologi ini untuk membantu mengidentifikasi pasien yang berisiko sebelum situasi mereka menjadi kritis.
Dokter saat ini menggunakan sistem yang disebut skor risiko penyakit kardiovaskular aterosklerotik (ASCVD), yang melihat berbagai faktor risiko termasuk usia, jenis kelamin, ras, riwayat merokok, tekanan darah, diabetes tipe 2, dan tes darah untuk menentukan risiko pasien.
Tetapi tidak semua variabel ini sudah tersedia dan beberapa mungkin sulit diperoleh.
Baca Juga: Mengenal Gurita Industri Smartphone BBK Electronics, Lengkap dengan Silsilah Merek
Metode baru ini melihat pola dalam sinar-X dada yang selalu diketahui para peneliti ada di sana tetapi tidak memiliki metode yang dapat diandalkan untuk ditafsirkan.
"Kami telah lama menyadari bahwa sinar-X menangkap informasi di luar temuan diagnostik tradisional, tetapi kami belum menggunakan data ini karena kami belum memiliki metode yang kuat dan andal," kata penulis utama studi ini Dr. Jakob Weiss. "Kemajuan dalam AI memungkinkannya sekarang."
Model ini diberi nama model risiko CXR-CVD, kependekan dari model risiko Penyakit Kardiovaskular Sinar-X Dada.
Baca Juga: 12 Rekomendasi Situs Game Online Web Gratis, Cocok untuk Orang Senggang
Percobaan menggunakan 147.497 rontgen dada dari 40.646 peserta studi. Para peneliti mengatakan mereka menemukan "hubungan yang signifikan" antara risiko yang diprediksi oleh model CXR-CVD dan mengamati peristiwa jantung besar.
Mereka juga membandingkan akurasi CXR-CVD dengan metode ASCVD tradisional menggunakan 2.401 pasien dengan data yang cukup untuk mengevaluasi risiko ASCVD mereka. Mereka menemukan bahwa CXR-CVD cocok dengan efisiensi metode tradisional.
"Apa yang kami tunjukkan adalah rontgen dada lebih dari sekadar rontgen dada," kata Dr. Weiss.
"Dengan pendekatan seperti ini, kami mendapatkan ukuran kuantitatif, yang memungkinkan kami untuk memberikan informasi diagnostik dan prognostik yang membantu dokter dan pasien."