Hitekno.com - Eritromisin adalah jenis antibiotik yang digunakan untuk mengobati sejumlah infeksi bakteri, dan sampai sekarang, antibiotik tersebut diduga hanya dibuat oleh actinobacteria.
Para peneliti sekarang mengungkapkan hewan yang mulanya dikira tidak mungkin yang mensintesis eritromisinnya sendiri.
Dilansir dari Sputnik News, kerang keras Asiatik (Meretrix petechialis) telah dipergoki oleh para peneliti karena kemampuannya yang bisa membuat eritromisin sendiri.
Baca Juga: Daftar HP Baru yang Siap Meluncur Desember 2022, Banyak HP Flagship!
Kerang mampu mensintesis antibiotik kompleks melalui sel-sel kaya lendir tertentu dalam jaringan mantel luar pelindung mereka.
Kerang, yang hidup di lingkungan datar lumpur, dapat mensintesis, menyimpan, dan mengeluarkan antibiotik ke habitat yang kaya bakteri tempat tinggalnya.
Sebelum penelitian, para ilmuwan tidak menyadari bagaimana kerang melawan patogen bakteri dalam populasi padat bakteri mereka ketika mereka kekurangan sistem kekebalan berbasis limfosit adaptif.
Baca Juga: J&T Peringatkan Pelanggan Waspadai Modus Penipuan via Aplikasi Palsu
Para peneliti mulai dengan mencari gen dalam kerang yang mengubah ekspresi mereka sebelum dan sesudah infeksi.
Mereka kemudian mengidentifikasi gen yang mengkode enzim sebagai bagian dari pembentukan senyawa perantara dalam biosintesis eritromisin.
"Penemuan itu membuat kami bertanya-tanya apakah eritromisin disintesis dalam kerang," jelas Xin Yue, seorang ahli biologi kelautan di Chinese Academy of Sciences di Qingdao, yang menambahkan bahwa hewan dapat direkayasa secara genetik untuk membuat antibiotik mereka sendiri, setelah penemuan kerang keras Asiatik.
Baca Juga: Super Cepat, Realme GT Neo 5 Meluncur dengan Teknologi Pengisian Daya 240W?
"Namun, hasil kami menunjukkan bahwa gen penghasil eritromisin di M. petechialis berasal dari garis keturunan hewan dan mewakili evolusi konvergen dengan bakteri," kata Profesor Liu Baozhong, seorang penulis studi yang memimpin tim peneliti dari Institute of Oceanology of the Chinese Academy of Sciences (IOCAS).
"Kami juga mendokumentasikan produksi eritromisin pada spesies terkait, Meretrix lyrate, yang menunjukkan bahwa antibiotik mungkin lebih banyak diproduksi oleh invertebrata laut," kata Yue, penulis pertama studi yang diterbitkan dalam jurnal PNAS pekan lalu.
Margaret McFall-Ngai, yang merupakan ahli dalam interaksi mikroba dengan moluska laut di University of Hawaii, mencatat bahwa invertebrata tidak memiliki sistem kekebalan yang canggih tetapi akan sering "mempertahankan interaksi yang sangat sederhana dengan dunia mikroba—baik mereka bergaul dengan beberapa spesies, atau mereka hanya mengatakan tidak".
Tak cuma menarik, penemuan ini juga memberikan wawasan inovatif tentang kemampuan pertahanan lingkungan dan kekebalan invertebrata sebagai sebuah kelompok, serta pandangan pertama pada potensi pembiakan resistensi.