Hitekno.com - Para pejabat di San Francisco, California mengubah pikiran usai sempat mewacanakan bakal menggunakan robot untuk kepentingan kepolisian.
Dilansir dari Russia Today, akibat hasil pungutan suara terkait kebijakan tersebut, kebijakan untuk menfasilitasi penegak hukum dengan robot untuk membunuh tersangka dalam keadaan tertentu, untuk sementara dibatalkan hingga pemungutan suara lain yang ditetapkan untuk minggu depan.
Dewan Pengawas San Francisco memberikan suara bulat untuk menangguhkan langkah tersebut pada hari Selasa, membuat wajah setelah pemungutan suara 8-3 minggu lalu untuk membiarkan polisi menggunakan 'robocop' sebagai "opsi kekuatan mematikan ketika risiko kehilangan nyawa bagi anggota masyarakat atau petugas sudah dekat."
Baca Juga: Dell Technologies Ungkap Resolusi di Tahun Depan, dari Cloud hingga Keamanan Siber
"Kami baru saja menghentikan penggunaan robot pembunuh di [San Francisco]. Pembalikan total dari minggu lalu. Akal sehat menang," tulis Supervisor Hillary Ronen dalam sebuah tweet nanti malam.
Karena undang-undang setempat mengharuskan dewan untuk memberikan suara dua kali pada undang-undang yang sama, larangan baru akan diambil lagi untuk pemungutan suara lagi minggu depan.
Namun, Komite Aturan kota telah berjanji untuk mengevaluasi kembali kebijakan itu menyusul reaksi publik yang vokal, termasuk unjuk rasa protes baru-baru ini yang diikuti oleh pengawas kota.
Beberapa pejabat, termasuk Supervisor Dean Preston, mengatakan mereka merasa pemungutan suara minggu lalu terburu-buru, dengan alasan bahwa penduduk tidak punya cukup waktu untuk mengevaluasi langkah tersebut.