Komet Bisa Picu Timbulnya Kehidupan Satelit di Jupiter

Rupanya satelit di Jupiter ini memungkinkan untuk adanya kehidupan yang bisa dipicu oleh komet.

Cesar Uji Tawakal

Posted: Selasa, 20 Desember 2022 | 19:59 WIB
Ilustrasi Bulan terbesar Jupiter, Europa. (NASA)

Ilustrasi Bulan terbesar Jupiter, Europa. (NASA)

Hitekno.com - Europa adalah satelit paling jauh keenam dari Jupiter. Ditemukan pada tahun 1610 oleh Galileo Galilei. Sebuah studi baru menunjukkan bahwa kehidupan mungkin ada di atasnya.

Dampak komet dan asteroid pada satelit alami Jupiter, Europa, bisa saja mengangkut bahan-bahan penting bagi kehidupan yang ditemukan di permukaan Europa ke lautan air cairnya yang tersembunyi.

Dilansir dari Sputnik News, sebuah studi baru menunjukkan ini mungkin bahkan jika meteor itu tidak menembus cangkang bulan es raksasa gas itu.

Baca Juga: 50+ Ide Nama Kontak WhatsApp Unik untuk Mantan

Ini adalah kesimpulan yang dicapai oleh penulis percobaan baru yang dilakukan oleh para peneliti di The University of Texas di Austin.

Para ilmuwan telah mengembangkan model komputer untuk memahami apa yang terjadi di Europa setelah komet atau asteroid menabrak cangkang es bulan. Penutupnya diperkirakan setebal 15-25 km.

Europa adalah satelit paling jauh keenam dari Jupiter. Ditemukan pada tahun 1610 oleh Galileo Galilei. Sebuah studi baru menunjukkan bahwa kehidupan mungkin ada di atasnya.

Baca Juga: Unggah Video Viral Ayah Aniaya Anak, Young Lex: Keplakin Kepala Saya Aja Sini

Dampak komet dan asteroid pada satelit alami Jupiter, Europa, bisa saja mengangkut bahan-bahan penting bagi kehidupan yang ditemukan di permukaan Europa ke lautan air cairnya yang tersembunyi.

Sebuah studi baru menunjukkan ini mungkin bahkan jika meteor itu tidak menembus cangkang bulan es raksasa gas itu.

Ini adalah kesimpulan yang dicapai oleh penulis percobaan baru yang dilakukan oleh para peneliti di The University of Texas di Austin.

Baca Juga: Perkuat Ekosistem, Alibaba Cloud Berupaya Dorong Transformasi Digital di Indonesia

Para ilmuwan telah mengembangkan model komputer untuk memahami apa yang terjadi di Europa setelah komet atau asteroid menabrak cangkang es bulan. Penutupnya diperkirakan setebal 15-25 km.

Berita Terkait
Berita Terkini

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB