BMKG: 20 Wilayah Berpotensi Hujan Lebat hingga Banjir Jelang Tahun Baru 2023

Menurut BMKG, berikut daftar wilayah berpotensibanjirbandang karena hujan lebat hingga Tahun Baru 2023 mendatang.

Agung Pratnyawan

Posted: Selasa, 27 Desember 2022 | 13:14 WIB
Logo BMKG. (BMKG)

Logo BMKG. (BMKG)

Hitekno.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengumumkan daftar 20 wilayah yang berpotensi hujan lebat hingga banjir menjelang Tahun Baru 2023.

Fenomena hujan lebat untuk berbagai wilayah ini menurut BMKG juga berpotensi menyebabkan banjir bandang pada 20 wilayah tersebut.

Disebutkan kalah potensi hujan lebat dan sangat lebat terjadi hampir seluruh wilayah Indonesia pada periode 25 Desember 20223 hingga 1 Januari 2023 mendatang.

Baca Juga: BMKG: Natal sampai Tahun Baru 2023 Hampir Seluruh Indonesia Hujan Lebat

Menurut BMKG, berikut daftar wilayah berpotensi banjir bandang karena hujan lebat hingga Tahun Baru 2023 mendatang.

Wilayah berpotensi hujan hingga sangat lebat:

  • Banten
  • Jawa Barat
  • Jawa Tengah
  • Yogyakarta
  • Jawa Timur
  • Bali
  • NTB
  • NTT
  • Sulawesi Selatan
  • Sulawesi Tenggara
  • Maluku

Wilayah berpotensi hujan sedang hingga lebat:

Baca Juga: Bukan Sesar Cimandiri, BMKG Identifikasi Sesar Cugenang Picu Gempa Cianjur

  • Aceh
  • Lampung
  • Sumatera Selatan
  • DKI Jakarta
  • Kalimantan Tengah
  • Kalimantan Selatan
  • Maluku Utara
  • Papua Barat
  • Papua

 

Prakiraan Cuaca BMKG

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, peningkatan curah hujan selama periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) diakibatkan sejumlah dinamika atmosfer.

Baca Juga: BMKG Ungkap Penyebab Gempa Sukabumi, Terasa di Beberapa Wilayah Ini

"Di antaranya peningkatan aktivitas Monsun Asia yang dapat meningkatkan pertumbuhan awan hujan secara signifikan di wilayah Indonesia bagian barat, tengah, dan selatan," kata Dwikorita dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (27/12/2022).

Selain itu, meningkatnya intensitas seruakan dingin Asia juga dapat meningkatkan kecepatan angin permukaan di wilayah Indonesia bagian barat dan selatan, serta meningkatkan potensi awan hujan di sekitar Kalimantan, Sumatera, Jawa, Bali, hingga Nusa Tenggara.

Dia melanjutkan, dinamika atmosfer lainnya yakni adanya indikasi pembentukan pusat tekanan rendah di sekitar wilayah perairan selatan Indonesia.

Baca Juga: BMKG Ungkap Penyebab Gempa Garut, Ada Hubungan dengan Gempa Cianjur?

Ini dapat memicu peningkatan pertumbuhan awan konvektif yang cukup masif dan berpotensi menyebabkan hujan dengan intensitas tinggi, peningkatan kecepatan angin permukaan, serta peningkatan tinggi gelombang di sekitarnya.

"Dan yang keempat, terpantaunya beberapa aktivitas gelombang atmosfer, yaitu fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) yang terbentuk bersamaan dengan gelombang Kelvin dan Rossby Ekuatorial. Kondisi tersebut berkontribusi signifikan terhadap peningkatan curah hujan di beberapa wilayah Indonesia, terutama di bagian tengah dan timur," papar Dwikorita.

Dengan adanya prakiraan cuaca tersebut, Dwikorita meminta masyarakat untuk terus memonitor informasi prakiraan cuaca dan peringatan dini cuaca ekstrem dari BMKG.

"Risiko terjadinya bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, banjir bandang, angin kencang, puting beliung dan gelombang tinggi sangat besar terjadi," jelasnya.

Itulah prakiraan cuaca yang menurut BMKG akan ada hujan lebat bahkan berpotensi banjir bandang untuk sejumlah wilayah Indonesia. (Suara.com/ Dicky Prastya)

Berita Terkait
Berita Terkini

Menyambut tahun 2025, terdapat beberapa kunci tren yang diprediksi akan terus membentuk masa depan biometrik di pasar In...

sains | 15:42 WIB

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB