Ilmuwan Kembangkan Wireless Charger Baru yang Anti Ribet

Charger ini memungkinkan device tak harus menempel di suatu alat agar baterai terisi penuh. Begini cara kerjanya.

Cesar Uji Tawakal

Posted: Selasa, 27 Desember 2022 | 16:23 WIB
Wireless Charging. (.ist)

Wireless Charging. (.ist)

Hitekno.com - Pengisian daya menjadi hal krusial di kehidupan orang-orang masa kini, jadi tidak mengherankan bahwa komunitas ilmiah melakukan riset besar-besaran tentang cara isi daya gadget. Terkait hal ini, sekelompok ilmuwan dan insinyur Rusia telah meluncurkan pengisi daya revolusioner.

Dilansir dari Sputnik News, teknologi pengisian daya Rusia baru ini diklaim bakal membuat metode konvensional dengan kabel terlihat usang.

Para ilmuwan dari ITMO University telah mengembangkan prototipe jenis baru pengisi daya nirkabel. Bayangkan sebuah kotak dengan medan magnet yang didistribusikan secara merata di dalamnya dan semua gadget yang perlu isi daya, misalnya, ponsel Anda, tinggal dimasukkan.

Baca Juga: Apa Saja Pertanyaan Interview di Hotel

Menurut tim peneliti, desain tersebut berpotensi digunakan untuk membuat seluruh ruangan rumah bisa menjadi tempat pengisian daya. Praktis kebutuhan akan adaptopr dan kabel charger jadi kurang diperlukan.

Gagasan untuk menyalakan beberapa perangkat dalam satu set volume ruang sebelumnya telah diusulkan oleh para peneliti di Universitas Tokyo dan Universitas Michigan. Rancangan tersebut menggunakan struktur berdasarkan permukaan konduktif, lembaran logam, dan kapasitor untuk membuat sirkuit berosilasi (resonator).

Ini menciptakan medan magnet di dalam ruangan, yang secara elektromagnetik dapat mengikat kumparan penerima kecil yang melekat pada perangkat listrik. Namun, begitu tim Universitas ITMO memulai penelitian mereka sendiri, menciptakan kembali analog seperti itu di laboratorium mereka, mereka dengan cepat menyadari bahwa pengembangan tersebut memiliki kelemahan utama: medan magnet dalam struktur seperti itu didistribusikan secara tidak merata.

Baca Juga: Hidup di Perbatasan Indonesia-Malaysia, Momen Transaksi Ini Bikin Netizen Salfok

Tidak hanya medan magnet terkonsentrasi hanya di tengah ruangan, tetapi desainnya juga cukup sulit untuk diintegrasikan ke dalam ruang yang berbeda, karena seseorang perlu melampirkan ruang dengan lembaran logam besar. Pada akhirnya, tim ITMO datang dengan desain mereka sendiri.

Prototipe yang dibangun oleh para ilmuwan Rusia adalah kotak berukuran 50 sentimeter kubik yang mampu mengisi setidaknya tiga perangkat secara bersamaan, dan tidak masalah di titik mana dari kotak gadget itu berada.

Alena Shchelokova, asisten profesor di Fakultas Fisika Universitas ITMO, mengatakan bahwa daya mengalir ke mana-mana dengan efisiensi yang sama, sementara kotak bekerja pada frekuensi yang didukung oleh sebagian besar produsen perangkat seluler - 100 kHz (standar Qi).

Baca Juga: Badai Salju Tewaskan Puluhkan Orang di AS, 380 Ribu Rumah Terdampak

Beberapa orang mungkin bertanya-tanya pada titik ini seberapa aman seluruh "ruangan" untuk pengisian nirkabel untuk kesehatan manusia.

Nah, sebagai bagian dari penilaian keamanan frekuensi radio dari sistem yang dikembangkan, tim ITMO mengandalkan standar internasional dari berbagai negara dan organisasi untuk membatasi tingkat dampak elektromagnetik (termasuk magnetik dan listrik secara terpisah) pada tubuh manusia.

Para ilmuwan telah memverifikasi kepatuhan kotak yang dikembangkan dengan batasan referensi pada bidang eksternal yang paling canggih dari standar IEEE Std C95.1-2019™ yang ditinjau dan menentukan jarak minimum yang diijinkan dari konduktor resonator dan antena penerima pengisi daya, Alena Shchelokova menambahkan.

Jarak aman minimum untuk paparan medan magnet dari konduktor resonator dan antena penerima adalah 4 cm. Pada saat yang sama, dampak medan listrik pada frekuensi 100 kHz jauh lebih sedikit daripada medan magnet dengan jarak aman minimum adalah 5 mm. Area berbahaya dapat ditutup dalam casing perangkat untuk memastikan penggunaannya yang aman.

Merefleksikan penelitian yang menantang, Shchelokova menggarisbawahi bahwa mereka beruntung dapat mengumpulkan tim yang kuat yang terdiri dari orang-orang berbakat, yang sebagian besar adalah mahasiswa dan mahasiswa pascasarjana di Universitas ITMO.

Ke depan, para peneliti bertujuan untuk membuat teknologi mereka tersedia untuk berbagai orang, tidak hanya untuk penggunaan pribadi di rumah, tetapi juga di tempat-tempat umum. Misalnya, untuk melengkapi ruang atau kotak pengisian daya khusus di transportasi dan tempat umum. Adapun bagaimana penelitian mereka dapat digunakan di masa depan, Polina Kapitanova mengatakan:

"Menurut pendapat saya, proyek yang paling ambisius adalah transmisi energi ke konsumen mana pun tanpa kabel untuk mengisi baterai perangkat elektronik apa pun ... Kami telah mengembangkan permukaan pintar untuk mengisi daya beberapa perangkat elektronik tanpa kabel dan mendorong teknologi ini lebih jauh. Saya percaya kita sekarang menemukan diri kita di ambang era baru, era akses energi nirkabel. Dengan pengembangan yang tepat dari sistem transmisi energi nirkabel, sistem akses, dan peningkatan teknologi, kita dapat mencapai lompatan mendasar dalam beberapa tahun ke depan dan melupakan kabel."

Berita Terkait
Berita Terkini

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB