Potensi Cuaca Ekstrem dan Gelombang Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Lakukan 7 Persiapan Ini

Terdapat peningkatan curah hujan di sejumlah wilayah Indonesia.

Rezza Dwi Rachmanta

Posted: Rabu, 28 Desember 2022 | 15:16 WIB
Ilustrasi hujan deras. (Pixabay/ Public Domain Picture)

Ilustrasi hujan deras. (Pixabay/ Public Domain Picture)

Hitekno.com - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat dan pihak-pihak terkait untuk mewaspadai cuaca ekstrem di sejumlah wilayah. Terdapat beberapa persiapan yang disarankan oleh BMKG untuk menghadapi cuaca ekstrem.

Masyarakat diminta untuk lebih waspada dalam mengantisipasi peningkatan curah hujan. BMKG mengungkap bahwa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat bahkan sangat lebat masih berpotensi terjadi hingga awal Januari 2023.

Selama periode liburan Natal dan Tahun Baru 2022/2023, BMKG mengimbau agar masyarakat tetap berhati-hati karena terdapat peningkatan curah hujan yang terjadi di sejumlah wilayah Indonesia.

Baca Juga: BMKG: Cuaca Ekstrem yang Melanda Jabodetabek Hari Ini Bukan Badai

Berdasarkan pengamatan BMKG, Monsun Asia menunjukkan aktifitas cukup signifikan dalam beberapa hari terakhir dengan potensi dapat disertai adanya seruakan dingin dan fenomena aliran lintas ekuator yang dapat meningkatkan pertumbuhan awan hujan secara signifikan di wilayah Indonesia bagian barat, tengah dan selatan.

Dilansir dari situs resmi BMKG, dampak dari munculnya seruakan dingin tersebut dapat meningkatkan potensi curah hujan di wilayah Barat Indonesia apabila disertai dengan fenomena CENS (cross equatorial northerly surge atau arus lintas ekuatorial) yang mengindikasikan bahwa adanya aliran massa udara dingin dari utara yang masuk ke wilayah Indonesia melintasi ekuator.

Dinamika atmosfer sekitar wilayah Indonesia pada akhir tahun hingga awal 2023. (BMKG)
Dinamika atmosfer sekitar wilayah Indonesia pada akhir tahun hingga awal 2023. (BMKG)

Adanya indikasi pembentukan pusat tekanan rendah di sekitar wilayah Australia yang dapat memicu terbentuknya pola pumpunan dan perlambatan angin di sekitar wilayah Indonesia bagian selatan ekuator.

Baca Juga: 4 Faktor Penyebab Hujan Ekstrem di Indonesia Menurut BMKG

Ini dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan dan angin kencang di sekitar wilayah Sumatera, Jawa, hingga Nusa Tenggara, serta berdampak pada peningkatan gelombang tinggi di perairan Indonesia.

Selain itu, aktifitas Madden Julian Oscillation (MJO) disertai fenomena Gelombang Kelvin dan Rossby Equatorial masih menunjukkan kondisi yang signifikan. Ini turut meningkatkan pertumbuhan awan hujan dan potensi cuaca ekstrem dalam sepekan ke depan di wilayah Indonesia.

BMKG juga mengungkap adanya potensi gelombang tinggi di wilayah perairan Indonesia pada periode tanggal 27 Desember 2022 - 03 Januari 2023. Daftar wilayah yang berpotensi terkena gelombang tinggi dan banjir rob bisa dilihat melalui LINK INI.

Baca Juga: Canggih, Ilmuwan Temukan Cat yang Bisa Pantulkan Panas, Bikin Mobil Aman Parkir Outdoor di Cuaca Terik

Ilustrasi banjir dan gelombang tinggi. (Pixabay/ Gerhard Lipold)
Ilustrasi banjir dan gelombang tinggi. (Pixabay/ Gerhard Lipold)

BMKG meminta masyarakat di sekitar wilayah pesisir untuk tetap siaga dan waspada mengenai potensi banjir pesisir atau banjir rob. Berikut rekomendasi dari BMKG untuk masyarakat dan pihak-pihak terkait atas potensi cuaca ekstrem serta gelombang tinggi:

  1. Memastikan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air siap untuk mengantisipasi peningkatan curah hujan.
  2. Melakukan penataan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan dan tidak melakukan pemotongan lereng atau penebangan pohon yang tidak terkontrol serta melakukan program penghijauan secara lebih masif.
  3. Masyarakat pengguna transportasi angkutan penyeberangan perlu meningkatkan kewaspadaan sebagai salah satu upaya adaptasi dan mitigasi kondisi tersebut
  4. Melakukan pemangkasan dahan dan ranting pohon yang rapuh serta menguatkan tegakan/tiang agar tidak roboh tertiup angin kencang.
  5. Menggencarkan sosialisasi, edukasi, dan literasi secara lebih masif untuk meningkatkan pemahaman dan kepedulian Pemerintah Daerah, masyarakat serta pihak terkait dalam pencegahan/pengurangan risiko bencana hidrometeorologi (banjir, longsor, banjir bandang, angin kencang, puting beliung dan gelombang tinggi).
  6. Lebih mengintensifkan koordinasi, sinergi, dan komunikasi antar pihak terkait untuk kesiapsiagaan antisipasi bencana hidrometrorologi.
  7. Terus memonitor informasi perkembangan cuaca dan peringatan dini cuaca ekstrem dari BMKG, secara lebih rinci dan detail untuk tiap kecamatan di seluruh wilayah Indonesia melalui website serta media sosial resmi BMKG.

Itulah tadi deretan persiapan yang disarankan oleh BMKG dalam menghadapi potensi cuaca ekstrem serta gelombang tinggi dalam satu pekan mendatang.

Berita Terkait
Berita Terkini

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB