Peringatan NASA, Ada Indikasi China Ingin Mengklaim Tanah di Bulan

Petinggi NASA mengklaim kalau China ingin meluaskan wilayahnya sampai ke Bulan. Bagaimana ini terjadi?

Agung Pratnyawan

Posted: Kamis, 05 Januari 2023 | 14:16 WIB
Chang'e 4 and Yutu 2 saling memotret satu sama lain. (CNSA/CLEP).

Chang'e 4 and Yutu 2 saling memotret satu sama lain. (CNSA/CLEP).

Hitekno.com - NASA telah mengeluarkan peringatan jika China bisa saja akan mengklaim wilayah di Bulan sebagai miliknya. Bagaimana hal ini bisa sampai terjadi?

Pimpinan NASA menjelaskan kalau China bisa mengalahkan Amerika Serikat (AS) dalam mendirikan pangkalan permanen di permukaan Bulan, mereka akan mencoba mengklaim wilayah di sana.

Bill Nelson petinggi badan antariksa AS tersebut mengatakan kalau negaranya sedang dalam perlombaan luar angkasa baru dengan China dan bahwa ketegangan geopolitik antara kedua negara di Bumi dapat meluas ke Bulan.

Baca Juga: Tim Peneliti NASA Berhasil Identifikasi Pola Perubahan Suhu di Jupiter

 "Itu adalah fakta, kita sedang dalam perlombaan luar angkasa," kata Nelson kepada Politico dilansir laman Independent, Selasa (3/1/2023).

"Dan memang benar bahwa kita sebaiknya berhati-hati agar mereka tidak sampai ke suatu tempat di Bulan dengan kedok penelitian ilmiah. Dan tidak di luar kemungkinan mereka berkata, 'Jangan keluar, kami di sini, ini wilayah kami'." lanjutnya.

Mantan komandan Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) Terry Virts juga menyuarakan keprihatinannya, mengutip "potensi kerusakan" di pihak China.

Baca Juga: Pemanasan Global Picu Pelelehan Gletser, Bakteri Kuno Berbahaya Berpotensi Lepas ke Alam

Komentar tersebut menyusul laporan baru-baru ini dari Departemen Pertahanan AS yang merinci keadaan program luar angkasa China saat ini, termasuk kemampuannya untuk mengembangkan pesawat ruang angkasa yang mampu mendarat di sisi jauh Bulan.

Laporan setebal 196 halaman, yang diterbitkan pada November, juga meramalkan niat Presiden Xi Jinping, serta potensi perlombaan antariksa kedua.

"Tujuan Beijing adalah menjadi kekuatan luar angkasa yang berbasis luas dan berkemampuan penuh. Program luar angkasanya yang berkembang pesat – nomor dua setelah Amerika Serikat dalam jumlah satelit yang beroperasi – merupakan sumber kebanggaan nasional dan bagian dari ‘Impian China’ Ketua Xi Jinping untuk membangun China yang kuat dan makmur," kata laporan tersebut.

Baca Juga: Ilmuwan Ungkap Peran Tak Terduga dari Kucing Dalam Pembongkaran Kasus Kriminal, Bikin Penasaran

"China sedang mengembangkan kemampuan berbasis luar angkasa canggih lainnya, seperti inspeksi dan perbaikan satelit. Setidaknya beberapa dari kemampuan ini juga bisa berfungsi sebagai senjata." lanjut laporan tersebut.

China secara konsisten membantah kekhawatiran tentang motifnya.

Seorang juru bicara Kedutaan Besar China di Washington mengatakan bahwa beberapa pejabat AS telah berbicara dengan tidak bertanggung jawab untuk menggambarkan upaya ruang angkasa China yang normal.

"China selalu menganjurkan penggunaan ruang angkasa secara damai, menentang persenjataan dan perlombaan senjata di luar angkasa," ucapnya.

Itulah peringatan NASA yang menyebut kalau China bisa saja mengklaim wilayah di Bulan jika berhasil mengalahkan AS. (Suara.com/ Dythia Novianty)

Berita Terkait
Berita Terkini

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB