AS Tembak Objek Misterius di Alaska, Terbang menuju Kutub Utara

Berbeda dengan balon China sebelumnya, objek misterius ini terbang mengelilingi Alaskan menuju Kutub Utara.

Agung Pratnyawan

Posted: Sabtu, 11 Februari 2023 | 16:06 WIB
Lokasi penembakan objek misterius yang terbang di Alaska. (BBC)

Lokasi penembakan objek misterius yang terbang di Alaska. (BBC)

Hitekno.com - Otoritas Amerika Serikat (AS) tengah menyelidiki dan memburu objek misterius yang terbang di dekat Alaska menuju Kutub Utara seperti dilaporkan BBC.

Dilaporkan kalau Presiden Amerika Serikat Joe Biden telah memerintahkan sebuah jet tempur untuk menembak sebuah "objek di ketinggian" tak dikenal tersebut.

Menurut Gedung Putih, objek misterius tersebut bergerak terbang di lepas pantai Alaska pada Jumat (10/2/2023).

Baca Juga: Ditemukan Lubang Besar di Es Terakhir Kutub Utara, Makin Melebar

Juru bicara Gedung Putih, John Kirby mengatakan objek misterius itu terbang tanpa awak dan memiliki ukuran sebesar mobil kecil. Selain itu, dianggap menjadi "ancaman yang masuk akal" bagi penerbangan sipil.

Karena Penerbangan komersial bisa terbang hingga ketinggian 13.700 meter (45.000 kaki).

Asal usul dan misi dari benda misterius yang terbang di depat Alaska tersebut masih belum jelas, kata Kirby.

Baca Juga: Area Es Terakhir di Kutub Utara Mulai Mencair, Apakah Berbahaya?

Objek misterius ini muncul satu pekan setelah militer Amerika Serikat menghancurkan balon terbang milik China di atas teritori perairan AS.

John Kirby mengatakan kalau puing-puing objek misterius yang ditembak pada Jumat memiliki ukuran lebih kecil dari balon China yang ditembak pada Sabtu pekan lalu di pantai Carolina Selatan.

Juru bicara ini mengatakan bahwa objek misterius tersebut terbang di ketinggian 12.000 meter di atas pantai utara Alaska.

Baca Juga: Badai Luar Angkasa Pertama Kali Terdeteksi di Kutub Utara

Benda misterius ini sudah mengelilingi Alaska pada kecepatan hingga 64km/jam, dan berada di atas laut saat ditembak. Objek misterius ini akan menuju ke Kutub Utara.

Helikopter dan pesawat angkut telah dikerahkan untuk mengumpulkan puing-puing benda tersebut dari perairan beku Laut Beaufort.

"Kami tidak tahu siapa pemiliknya, apakah milik suatu negara atau perusahaan, atau perorangan," kata John Kirby.

Baca Juga: Angin Matahari Ternyata Lebih Banyak Bergerak ke Kutub Utara Bumi

Objek misterius tersebut pertama kali muncul pada Kamis malam, meski pun pihak berwenang tidak menjelaskan kapan waktu persisnya.

Dia mengatakan, dua jet tempur mendekati objek tersebut, dan menemukan tidak ada siapa pun di dalamnya. Dan, informasi ini disampaikan ke Biden, hingga ia membuat keputusan untuk menembaknya.

"Kami akan selalu waspada terhadap wilayah udara kami," tegas John Kirby.

"Presiden telah mengambil tanggung jawabnya untuk melindungi keamanan nasional, sebagai hal penting." lanjutnya.

Menurut ABC News, objek misteriu yang terbang dekat Alaska ini nampaknya tak memiliki mesin penggerak.

Benda ini nampaknya mengambang, "berbentuk silinder, dan keperak-perakan", menurut laporan kepala koresponden jaringan global ABC News Martha Raddatz, mengutip seorang pejabat AS yang tidak disebutkan namanya.

Juru bicara Pentagon, Brigjen Pat Ryder mengatakan objek tersebut "tidak mirip dalam hal ukuran dan bentuk" dibandingkan dengan balon China.

Dia mengkonfirmasi bahwa sebuah jet F-22 telah menembak objek tersebut pada pukul 13:45 (18:45 GMT) pada hari Jumat.

Pesawat perang ini terbang dari Pangkalan Bersama Elmendorf-Richardson di Anchorage.

Jenderal Ryder mengatakan sejumlah puing besar dari objek tersebut telah ditemukan. Pecahan objek asing ini telah diangkut ke kapal dan di bawa ke laboratorium untuk analisis lebih lanjut.

Tidak disebutkan di mana tepatnya objek tersebut ditembak, tapi Badan Penerbangan Federal mengatakan, telah mengamankan area sekitar 10 mil persegi wilayah udara AS di atas Deadhores, Alaska utara, sebelum F-22 melepaskan tembakan.

John Kirby mengatakan objek misterius tersebut nampaknya tidak memiliki kemampuan untuk manuver seperti balon China, dan terlihat mengikuti arah angin.

Berita Terkait
Berita Terkini

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB