Hitekno.com - Startup myECO Teknologi Nusantara mengumumkan kolaborasinya dengan platform digital BumiBaik. Yakni dalam gerakan konversi lampu bohlam bekas dalam upaya pelestarian lingkungan.
Sebelumnya myECO Teknologi Nusantara telah berhasil mengonversi 140+ bohlam bekas menjadi 10 ton karbon sebagai cara untuk membayar karbon yang dikeluarkan lampu-lampu masyarakat.
Kegiatan konversi lampu bekas ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa lampu yang selama ini mereka pakai dapat menghasilkan emisi karbon dan pelestarian lingkungan.
Baca Juga: Peduli Lingkungan, Samsung Galaxy S23 Diklaim Gunakan Material Daur Ulang
Sebelumnya, myECO mengadakan kampanye agar masyarakat mendonasikan lampu bekas kepada startup di bidang teknologi penghemat listrik ini untuk kemudian dikonversi menjadi karbon.
Selain dikonversikan menjadi karbon, lampu-lampu bekas yang sudah terkumpul akan didaur ulang sehingga tidak ada lampu yang terbuang sia-sia dan menjadi limbah.
Startup myECO memanfaatkan teknologi dari platform digital BumiBaik untuk menghitung konversi lampu ke jumlah karbon yang dihasilkan dengan memperhatikan masa hidup lampu dan jumlah lampu yang disetorkan.
Baca Juga: Wajib Tahu, Ini Efek Buruk Limbah Baterai Elektronik dan Kendaraan Listrik bagi Lingkungan
Segudang manfaat dapat dirasakan langsung oleh masyarakat yang mendonasikan lampu bekasnya. Dengan menyumbangkan bohlam bekas ke myECO, masyarakat akan mendapatkan lampu LED otomatis berkualitas yang ramah lingkungan, karbon terbayar secara gratis, voucher aplikasi BumiBaik dan akses aplikasi myECO, dapat menyadari bahwa lampu yang mereka mengeluarkan emisi karbon, serta dapat berkontribusi untuk bumi dan lingkungan. Masyarakat tidak perlu membayar untuk mendapatkan manfaat tersebut.
"Kita memang fokus utamanya itu bagaimana masyarakat bisa tahu bahwa benda elektronik itu menghasilkan emisi karbon dan mereka harus membayarnya. Hal-hal itu harus diefisiensikan karena lampu yang dihidupkan 1 jam 2 jam akan terus menghasilkan emisi karbon. Itulah mengapa myECO hadir untuk mengefisienkan energi kita," ujar Derifato, CEO myECO Teknologi Nusantara.
myECO juga bertekad untuk terus menyebarkan kesadaran penghematan energi dan edukasi tentang penghematan energi agar masyarakat lebih peka atas kondisi bumi yang sudah tidak lagi baik dan lebih mencintai bumi.
Baca Juga: Sharp Eco-Bition Hadir di Jakarta, Usung Konsep Pelestarian Lingkungan
"Dengan kolaborasi ini, kami bisa satu visi dan satu misi untuk sustainability lingkungan. Meskipun bidang konsentrasi kami berbeda, tetapi kami tetap pada satu garis merah. Harapannya, kolaborasi ini bisa menjadi awal dari kolaborasi dengan startup lain yg bergerak di bidang sustainability lingkungan," ucap Rizal Rosyadi, COO BumiBaik.