Hitekno.com - Awan Kumulonimbus atau Cumulonimbus menjadi salah satu awan yang dianggap cukup mengerikan. Namun apa itu awan Kumulonimbus dan seperti apa penjelasannya.
Indonesia juga pernah kedatangan awan ini pada tahun 2021 lalu. Ya, pada 21 Januari 2021, awan Kumulonimbus terlihat di Wonogiri, Jawa Tengah.
Keberadaan awan yang mirip puting beliung ini sempat mengegerkan warga sekitar.
Baca Juga: Jenis Awan yang Berbahaya untuk Penerbangan, Apa Saja?
Meski demikian tidak ada kerusakan yang terjadi akibat keberadaan awan ini karena memang awan Kumulonimbus tidak bersifat merusak.
Berikut tim HiTekno.com rangkum penjelasan soal apa itu awan Kumulonimbus di bawah ini.
Lalu sebenarnya, apa awan Kumulonimbus itu?
Baca Juga: 4 Jenis Awan yang Tak Menimbulkan Hujan Berikut Ciri-cirinya yang Perlu Kamu Ketahui
Awan Kumulonimbus merupakan awan yang terbentuk akibat dari hujan dan badai petir yang terjadi di satu wilayah.
Awan ini juga merupakan variasi dari nimbus atau awan bantalan presipitasi yang rata-rata kebanyakan terbentuk di bawah 20.000 kaki dan relatif dekat dengan daratan.
Pada beberapa kasus, bentuk dari awan Kumulonimbus ini mirip seperti puting beliung sehingga tampak menakutkan. Apalagi kebanyakan awan Kumulonimbus berwarna gelap.
Baca Juga: 6 Jenis Awan yang Menimbulkan Hujan Berikut Ciri-cirinya
Proses terjadinya awan Kumulonimbus
Awan kumulonimbus bisa terjadi ketika uap air ditarik ke atas oleh arus udara yang kuat.
Kondisi cuaca yang bisa menjadi penyebab pembentukan awan tersebut meliputi massa udara yang tidak stabil, kelembaban yang cukup, dan gaya ke atas (biasanya disediakan oleh panas).
Baca Juga: Lihat Penampakan Awan Misterius Ini, Mendadak Ramai Picu Teori Konspirasi
Jenis awan ini biasanya terbentuk di daerah tropis, meski demikian, beberapa awan kumulonimbus juga bisa ditemukan di wilayah bersalju.
Seperti disebutkan, ketika uap air (kelembaban) ditarik ke atas melalui massa udara yang tidak stabil pada cuaca yang panas, maka awan cumulonimbus akan mulai terbentuk.
Awan vertikal monumental ini dapat berevolusi dari jenis awan kumulus lainnya, yang menggantung sekitar 6.000 kaki di udara, tetapi awan akan terus terbentuk dan tumbuh, membentang hingga setinggi 40.000 kaki dan seterusnya!
Begitu titik kritis tertentu tercapai, awan masif ini akan mulai mencurahkan energinya dalam bentuk presipitasi, seringkali dalam badai yang singkat dan dahsyat.
Sebagian besar awan kumulonimbus akan membuang isinya dalam waktu sekitar 20 menit, dan kemudian mulai menghilang.
Akan tetapi hujan deras yang diakibatkannya seringkali dapat menyebabkan kerusakan dan banjir bandang.
Jenis-jenis awan kumulonimbus
Ada dua jenis awan kumulonimbus yakni Cumulonimbus calvus dan Cumulonimbus capillatus.
Perbedaan keduanya terlihat dari penampilan paling atas, yang pertama menggembung tapi padat, sedangkan yang terakhir lebih tersebar dan kabur, seperti awan cirrus.
Itulah pengertian tentang apa itu awan kumulonimbus yang telah dirangkum Hitekno.com untuk kamu.