Hitekno.com - Belakangan ini, pengguna media sosial khususnya para aktivis lingkungan gemar mendengungkan isu penentangan atas Willow Project.
Willow Project (Proyek Willow) adalah proposal dari ConocoPhillips untuk mengebor minyak dan gas di Alaska. Proyek ini berada di dalam National Petroleum Reserve-Alaska, sebuah wilayah seluas 23 juta hektar yang ditetapkan sebagai cadangan minyak nasional.
Dikutip dari Outside Online, proyek ini diperkirakan memiliki 600 juta barel minyak dan penting bagi ekonomi Alaska. Namun, proyek ini juga mendapat tentangan dari kelompok lingkungan yang khawatir akan dampaknya terhadap iklim dan keanekaragaman hayati.
Baca Juga: China Pasang Kuda-Kuda untuk Hadapi Sanksi AS, Kebijakan Whole Nation Jadi Andalan, Apa Itu?
Proyek Willow akan berdampak negatif terhadap lingkungan dan iklim. Menurut laporan dampak lingkungan (EIS) yang dirilis oleh Bureau of Land Management, proyek ini akan melepaskan setidaknya 287 juta ton karbon dioksida selama 30 tahun.
Proyek ini juga akan mengganggu ekosistem dan kehidupan liar di wilayah Arktik yang menjadi sumber mata pencaharian bagi penduduk asli Alaska.
Banyak kelompok lingkungan dan aktivis iklim yang menentang proyek ini dan mendesak pemerintahan Biden untuk tidak memberikan izin.
Baca Juga: ASUS Rayakan Keberhasilan Pimpin Pasar Laptop Asia Pasifik, Optimis di Tahun Ini
Akankah pemerintah AS akan nekat melakukan proyek ini walaupun sudah ditentang habis-habisan? Di sisi lain, kebutuhan akan energi juga makin tinggi seiring dengan minimnya stok sumber energi akibat adanya konflik Ukraina-Rusia.