Hitekno.com - Diabetes adalah kondisi kronis yang mempengaruhi kemampuan tubuh untuk mengatur kadar gula darah.
Ini terjadi ketika pankreas tidak menghasilkan cukup insulin atau ketika tubuh tidak dapat secara efektif menggunakan insulin yang dihasilkannya.
Hal ini menyebabkan tingginya kadar glukosa dalam darah, yang dapat memiliki konsekuensi kesehatan yang serius jika tidak diobati.
Baca Juga: GPX Gagal Gabung MPL Season 12, Donkey: Akhir dari Cerita, Uang Pemenangnya
Sebuah studi global baru menemukan bahwa jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan.
Dilansir dari Sputnik News, menurut perkiraan para peneliti di Institute of Health Metrics and Evaluation di University of Washington, pada tahun 2050 akan ada sekitar 1,3 miliar orang yang hidup dengan diabetes di seluruh dunia, lebih dari dua kali lipat dari 529 juta orang yang terkena dampak saat ini.
Sembilan puluh persen adalah orang dengan diabetes tipe-2, penyakit yang berhubungan dengan obesitas, pola diet, konsumsi alkohol atau tembakau dan kurangnya aktivitas fisik, dan yang terkait erat dengan kemiskinan.
Baca Juga: Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
"Tingkat pertumbuhan diabetes yang cepat tidak hanya mengkhawatirkan tetapi juga menantang bagi setiap sistem kesehatan di dunia," kata Liane Ong, penulis utama studi yang muncul dalam jurnal medis, The Lancet.
Jumlah individu dengan diabetes yang berkembang sampai batas tertentu didorong oleh kenaikan berat badan, dan sebagian oleh pergeseran segmen: Studi ini menunjukkan bahwa prevalensi lebih tinggi di antara orang dewasa yang lebih tua.
Menurut para peneliti, dampak pandemi COVID-19 tidak diperhitungkan dalam data 204 negara karena angka-angka itu belum tersedia.
Baca Juga: Fighter yang Paling Ditakuti Hero Marksman, Terlalu Mengerikan!