Hitekno.com - Asteroid 2023 MU2, yang diberi nama tersebut oleh International Astronomical Union's Minor Planet Center, sempat mendekati planet Bumi pada hari Minggu (25/6/2023) pukul 7:19 malam waktu setempat.
Dilansir dari Sputnik News Asteroid ini baru saja ditemukan seminggu yang lalu dan diperkirakan memiliki diameter antara 13 hingga 29 kaki (3,9-8,8 meter), atau dengan kata lain, seukuran dengan gedung bertingkat tiga.
Asteroid ini akan melintas sekitar 134.000 mil (215.000 kilometer) dari Bumi. Jarak ini sekitar 60 persen dari jarak rata-rata antara planet kita dan bulan. Bagi yang ingin melihatnya, Anda dapat mengamati melalui livestream yang disediakan oleh Proyek Teleskop Virtual.
Baca Juga: Qualcomm Perkenalkan Snapdragon 4 Gen 2, Siap Hadir di Sederet Ponsel Berikut
Meskipun dalam skala astronomi, lintasan ini cukup dekat, namun para ahli mengatakan bahwa tidak ada alasan untuk khawatir. Asteroid ini hanya salah satu dari beberapa yang sedang melewati rute dekat dengan Bumi dalam beberapa hari ini.
Seperti asteroid 2023 MW2 yang melintas pada Jumat lalu dengan ukuran sebesar mobil dan melewati jarak hanya 77.000 mil (124.000 km).
Hingga saat ini, Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi.
Baca Juga: Fighter Ini Jadi Natural Counter Buat Estes di MLBB, Sekali Ciduk Langsung Tewas
Pusat tersebut bertugas untuk menghitung orbit dengan presisi tinggi untuk NEOs, memberikan penilaian tentang pendekatan dekat dengan Bumi, dan menghasilkan evaluasi.
Menurut NASA, tidak ada asteroid yang diketahui akan mengancam Bumi dalam satu abad ke depan.
Menariknya, asteroid Dimorphos dengan ukuran sekitar stadion juga akan melewati Bumi pada akhir pekan ini, meskipun dengan jarak yang lebih jauh.
Baca Juga: Kalahkan EVOS, Bigetron Alpha Jadi Perwakilan Indonesia di IESF 2023
Asteroid ini terkenal karena orbitnya berhasil diubah oleh teknologi pengalihan asteroid yang digunakan oleh sistem DART (Double Asteroid Redirection Test) NASA tahun lalu. Meskipun batu langit ini tidak mengancam planet kita, hal ini dianggap sebagai momen penting dalam pertahanan planet.